TEMPO.CO, Kupang - Yabes Roni Malaifani, salah satu pilar Tim Nasional (Timnas) U-19 yang mengantar Indonesia ke putaran final Piala AFC mengatakan tidak mudah bagi setiap pemain untuk masuk kelompok inti. "Perjuangan yang sangat berat untuk masuk Timnas U-19," kata Yabes kepada wartawan di Kupang, Kamis, 17 Oktober 2013.
Yabes Malaifani mengisahkan ia mengikuti seleksi timnas dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilihat langsung pelatih Indra Safri pada Juni 2013. Rupanya aksi Yabes cukup memikat Indra sehingga ia dibawa sang pelatih ke Yogjakarta bersama tiga pemain asal NTT lainnya.
Di Yogyakarta, menurut Yabes, seluruhnya ada 80 pemain yang bersaing agar dapat mengenakan seragam Garuda. Dari angka ini, diperas menjadi 35 pemain yang akan diikutkan pada ajang piala AFC U-19. "Saat itu, nama saya tidak termasuk dalam tim U-19 untuk AFF," katanya.
Tak masuk tim, anak muda ini pantang putus asa. Dia memilih berbesar hati dan giat berlatih. Usai ajang AFF, seluruh pemain diseleksi lagi hingga terpilih 20 orang. "Saya sempat berpikir gagal lagi masuk ke tim karena tidak ada di antara 22 pemain yang diuji," katanya.
Namun, tiba-tiba pelatih Indra Safri memasukkan dia menggantikan Dinan saat seleksi berlangsung. Atas dasar penampilan saat itu, Indra yakin Yabes layak diandalkan.
Toh, penantian Yabes untuk beraksi di rumput Gelora Bung Karno masih panjang. Saat Indonesia menghadapi Laos, Yabes tidak dimainkan. Padahal, dia sudah menyampaikan ke warga NTT agar menyaksikannya bermain. "(Malam itu) di NTT semua orang gelar nonton bareng," katanya.
Kesuksesan yang tertunda. Akhirnya pelatih Indra Safri mempercayakan dia untuk bertanding melawan Filipina sebagai pemain pengganti. Dia masuk pada menit ke-80 mengganti Dinan. "Dalam hati saya katakan, mereka mau lihat Alor pung gila ni," katanya sambil tertawa.
Yabes pun membuktikan kepercayaan itu dengan sebuah gol yang mengantar Indonesia menang 2-0 atas Filipina. "Gol tersebut saya persembahkan untuk orang tua saya dan warga NTT," katanya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
7 April 2023
Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda
17 Februari 2023
PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan
14 Oktober 2022
Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca SelengkapnyaKongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama
29 Mei 2021
Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo
19 April 2021
PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.
Baca SelengkapnyaBegini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional
11 Februari 2021
Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.
Baca SelengkapnyaPSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2
19 Januari 2021
PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.
Baca SelengkapnyaPSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021
26 Desember 2020
PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.
Baca SelengkapnyaDivonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono
23 Juli 2019
Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.
Baca SelengkapnyaHakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...
2 Juli 2019
Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.
Baca Selengkapnya