TEMPO.CO, Surabaya - Eks bintang lapangan Persebaya Surabaya era 1980-an, Budi Yohani, mengatakan sengkarut dua Persebaya hanya bisa selesai bila tiga orang ini turun tangan. Gelandang yang menghantarkan Persebaya juara Perserikatan 1988 itu menyebut nama Letnan Jendral TNI (purn) EE Mangindaan, Dahlan Iskan, dan Imam Utomo.
"Ketiga orang penting ini seharusnya ikut menyelesaikan persoalan yang kini tengah dihadapi Persebaya," kata Budi saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Oktober 2013.
EE Mangindaan pernah menjadi Ketua Harian Persebaya (1987). Sementara manta Gubernur Jawa Timur Imam Utomo pernah menjadi pelindung Persebaya Surabaya pada kepengurusan tahun 2004 hingga 2007, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah menjadi Ketua Umum dan Manajer Persebaya.
"Ketiga orang inilah yang bisa menyelamatkan Persebaya," kata Budi kepada Tempo. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang punya pengaruh besar di kalangan pencinta Persebaya.
Karena itu, kata dia, ketiga orang ini seharusnya juga ikut bertanggung jawab untuk menangani persoalan Persebaya.
Menurut dia, Persebaya yang asli adalah yang berdiri di Karanggayam. Persebaya 1927, kata dia, telah banyak melahirkan para pemain nasional. "Yang terbaru adalah Evan Dimas. Kalau Korea Selatan menggugat, akan bahaya,” kata dia.
Seperti diberitakan, PSSI tidak mengakui Persebaya yang berlaga di LPI serta tidak menyertakannya dalam babak play off peserta LSI yang digelar PSSI.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.
Pemerintah Belanda menetapkan pada September mendatang akan menerbitkan uang baru dengan gambar Hendrik Johannes Cruijff (di Indonesia lebih dikenal sebagai Johan Cruyff), mantan pemain/kapten tim nasional Belanda. Sebagai pemain, Cruyff adalah motor terlaksananya pola total football yang diarsiteki pelatih Rinus Michels dan sempat bikin tercengang persepakbolaan dunia ketika dipraktikkan Michels dalam Piala Dunia 1974 di Muenchen, Jerman Barat. Saat itu Belanda berhasil masuk final, tapi dikalahkan Jerman Barat 1-2.
