Bobotoh merayakan gol pemain Persib Bandung ke gawang Gresik United pada laga Liga Super Indonesia di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/3). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjalin kerja sama dengan Liga Spanyol untuk mengembangkan manajemen olahraga dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi pada olahraga (sport science) dalam Liga Indonesia.
Ketua Indonesia Millenium Football Development (IMDF)--program pengembangan jangka panjang sepak bola Indonesia--Hinca Pandjaitan mengatakan, kerja sama itu akan ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Direktur Universidad Catolica San Antonio, sebuah universitas di Spanyol, dan Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, pada 30 Oktober mendatang di Bali. Kerja sama itu akan berlangsung selama lima tahun dengan kemungkinan bisa diperpanjang.
Bentuk kerja sama itu, kata Hinca, berupa pengiriman pengelola Liga Indonesia secara bertahap ke Spanyol. "Sumber daya Indonesia akan menimba teori di universitas tersebut dan akan belajar praktek sport science dan sport management di Liga Spanyol," ujar Hinca di kantor PSSI, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2013.
Pengelola Liga Indonesia yang dikirim ke Spanyol, Hinca menjelaskan, akan menjalani kursus singkat berdurasi satu hingga tiga bulan. Mereka yang dikirim ke Spanyol diharapkan bisa mempratekkan ilmu yang didapat untuk mengembangkan Liga Indonesia maupun klub.
"Jadi, yang dikirim ke sana bisa berupa pengurus liga atau klub," kata Hinca, yang belum bisa memerinci bagaimana teknis pengiriman sumber daya pengelola Liga Indonesia dalam program itu.
Penandatanganan kerja sama itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kongres Internasional Hukum Olahraga ke-19, yang akan diadakan di Bali pada 29-30 Oktober 2013. Dalam acara tersebut, lebih dari 100 peserta yang merupakan ahli hukum dari seluruh dunia akan berkumpul untuk membicarakan isu-isu hukum dalam sepak bola.