TEMPO.CO, Barcelona - Lionel Messi tumbang. Pemain andalan Barcelona itu harus rehat 8 pekan lantaran otot bisep femoralis paha kirinya sobek saat menantang Real Betis di Stadion Benito Villamarin, Ahad lalu.
"Saya sangat sedih karena tidak bisa membantu tim karena, seperti yang kalian semua tahu, saya harus fokus memulihkan cedera selama beberapa pekan," tulis Leo, sapaan Messi, di laman facebooknya.
Ini adalah cedera ketiganya musim ini. Dua cedera sebelumnya menghajar Messi pada Agustus (di laga Piala Super Spanyol) dan September (saat melawan Almeria). Cedera kali ini yang terparah.
Cules --pendukung fanatik Barcelona-- pun mengerutkan kening. Sebab, dalam 4 bulan, Messi tiga kali dihantam cedera. Di banding musim-musim sebelumnya, angka ini kelewat tinggi.
Saat masih dibesut Josep Guardiola, Messi hanya sekali cedera selama 4 musim. Sementara di bawah asuhan Tito Vilanova, Messi dua kali cedera. Nah, di tangan Gerardo Martino, pelatih yang mulai membesut Barcelona pada Juli lalu, Messi sudah tiga kali cedera. Apa yang salah?
Jawabannya:Karena Jadwal yang Terlalu Padat
<!--more-->
Super padatnya jadwal tur musim panas lalu juga menjadi faktor lain tumbangnya sang bintang. Bayangkan saja, selama 64 hari di libur musim panas itu, ia harus tiga kali keliling dunia, menempuh jarak tak kurang dari 121.850 kilometer.
Pada akhir Juni, Messi tur ke benua Afrika untuk melakukan aksi solidaritas. Belum sempat berisitrahat, ia terbang lagi ke Amerika Selatan dan Amerika Serikat melakoni tur The Friends of Messi.
Tur demi tur terus belanjut hingga akhir Juli. Sehingga Messi tak pernah benar-benar bisa beristirahat. AS, harian olahraga berbahasa Spanyol, menuding jadwal super padat inilah yang menumbangkan Messi.
Penyebab lain: Perubahan Pendekatan Tim Medis
<!--more-->
Perubahan pelatih dan perubahan personil di jajaran tim medis dinilai sangat berpengaruh. Saat masih dibesut Guardiola, pengaturan menu makan pemain mungil ini benar-benar ketat. Pep, julukan Guardiola, bahkan berhasil menghentikan kebiasaan Messi menyeruput minuman bersoda.
Pep juga punya expert recovery bernama Juanjo Brau yang selalu mengikuti kemanapun Messi pergi. Juanjo, misalnya, turut mengawasi kesehatan Messi di Piala Dunia 2010 dan Copa Amerika 2011. Selain Brau juga ada terapis Emili Ricart yang tahu persis kebutuhan Messi. Bagi Messi, Juanjo dan Emili, layaknya sahabat dekat. Mereka terikat secara emosional.
Namun mulai musim panas lalu, keduanya tak lagi mendampingi Messi. Juanjo dipromosikan menjadi menjadi kepala departemen medis Barcelona sementara Emili tak memperpanjang kontraknya. 'Penderitaan' Messi bertambah ketika klub mendatangkan ahli nutrisi Silvia Tremolada untuk memantau program diet Messi. Hasilnya, berat badan Messi turun beberapa kilogram. Kini, program dietnya tak lagi seketat dulu.
AS | TOTAL BARCA | ESPNFC | DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita Terpopuler:
Wenger: Ronaldo Lebih Hebat daripada Messi
MU Akan Beri Kagawa untuk Dapatkan Reus
Jelang Dua Laga Persahabatan, Inggris Coret Duo MU
Timnas U-23 Kalahkan Klub Hong Kong 3-0
Ini Alasan Jerman Panggil Weidenfeller