Indra Sjafri Bantu Akademi Sepak Bola Aji Santoso  

Reporter

Jumat, 29 November 2013 04:59 WIB

Pelatih Kepala Indra Sjafrie memberikan jempol kepada seluruh anak didiknya usai mengalahkan Korea Selatan dalam pertandingan kualifikasi piala Asia Grup G piala Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, (12/10). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Malang - Pelatih tim nasional U-19, Indra Sjafri, bersedia menjadi penasihat teknis Aji Santoso International Football Academy atau ASIFA. Akademi sepak bola berkelas internasional pertama di Indonesia ini didirikan Aji Santoso dan resmi dibuka pada 31 Agustus lalu.

Indra Sjafri mengatakan, akademi sepak bola seperti ASIFA sangat patut didukung. Ia menyatakan salut atas keberanian dan kepercayaan diri Aji Santoso dan seorang temannya, Nuzul Kifli alias Zulkifli, mendirikan akademi berkelas internasional pertama di Kota Malang, bersaing dengan akademi-akademi serupa di Jakarta yang dimiliki klub-klub raksasa sepak bola. Namun, Indra mengaku miris dan prihatin melihat biaya pendidikan di akademi-akademi asing itu.

"Yang diajarkan juga sama, yaitu sepak-menyepak bola. Tapi ASIFA hasil kerja anak bangsa sendiri. Biaya pendidikan di ASIFA jauh lebih murah dan malah bisa dicicil. Kurikulumnya dibuat sendiri. SDM (sumber daya manusia) sepak bola kita sekarang lebih banyak dari Brasil. Orang-orang kita pintar-pintar kok, tapi kepercayaan dirinya kurang. Itu membuat saya tertarik mendukung visi dan misi ASIFA," kata Indra kepada Tempo, Kamis, 28 November 2013.

Selain alasan "ideologis", dukungan Indra untuk ASIFA juga dilatari kedekatan dia dengan Aji Santoso. Indra mengaku sudah lama berteman akrab dengan Aji Santoso, sehingga tahu betul keinginan dan cita-cita Aji untuk memajukan persepakbolaan Indonesia lewat pembinaan pemain usia muda, agar nantinya menjadi atlet sepak bola yang andal berkelas nasional dan internasional. Aji sendiri juga telah menorehkan sejumlah prestasi gemilang bagi Indonesia.

Namun, Indra menukas, "Saya pun bersedia mendukung akademi-akademi lain seperti ASIFA, tapi pengelolanya harus betul-betul serius, berdisiplin tinggi, dan mau kerja keras."

Aji Santoso sendiri mengaku mengajak Indra Sjafri karena alasan kedekatan hubungan, serta kesamaan visi dan cita-cita tentang kemajuan sepak bola Indonesia. Aji menilai Indra sebagai sosok pelatih mumpuni yang sangat rendah hati dan sangat memedulikan pembinaan pemain usia muda.

"Saya tak bermaksud menilai beliau secara berlebihan. Tapi, faktanya, beliau memang sangat expert (ahli) sebagai pelatih. Menjadi juara Piala AFF U-19 dan berhasil lolos ke Piala AFC dengan tiga kemenangan beruntun, termasuk mengalahkan juara Piala AFC 12 kali (Korea Selatan), itu bukti nyata tak terbantahkan tentang keahlian beliau. Awalnya, tim kita dianggap lemah dibanding Korea," kata Aji.

ASIFA sudah membuka pendaftaran siswa baru pada 15 November dan masa pendaftaran belum ditutup. Banyak pendaftar dari luar wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu), seperti dari Palembang, Sumatera Selatan, Bandar Lampung, Pulau Kalimantan, dan Serui, ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.

ASIFA tidak membatasi jumlah pendaftar. Mereka akan diseleksi secara ketat dan terbuka di Lapangan Mojolangu, Kompleks Griyashanta Blok J, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Jumlah murid yang diterima disesuaikan dengan kapasitas asrama. Asrama bisa menampung hingga 300 siswa.

Pendaftar harus berusia 12-16 tahun. Mereka akan mengenyam kurikulum sepak bola selama empat sampai delapan tahun. Bagi siswa dari luar Malang Raya dan masih bersekolah, tetap harus tinggal di asrama dan mengikuti home schooling di ASIFA.

ASIFA juga menerima murid berusia di atas 16 tahun lewat jalur seleksi. Namun mereka tidak harus tinggal di asrama. Mereka akan langsung di-branding sebagai pesepak bola ASIFA yang nantinya akan "dijual" ke klub-klub amatir dan profesional di Indonesia dan luar negeri. Biaya pendidikan di ASIFA antara Rp 555 ribu sampai Rp 1 juta per bulan.

Semua murid ASIFA ditangani sekitar 20 pelatih bersertifikat, seperti Danur Dara, yang merupakan bekas pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur, Rudi Hariantoko (bekas pelatih Persema Malang), Sugeng Widodo (bekas pemain Persema), Samsul Riadi (pelatih kepala Persikoba Batu), Yanuar Hermansyah (bekas pelatih Akademi Arema dan Persiwa Wamena), Amin Zakaria (bekas asisten pelatih tim sepak bola PON Jawa Timur), dan Redi Supriyanto (asisten pelatih PS MP Mojokerto). Tentu saja Aji Santoso pun terlibat.

ABDI PURMONO


Baca juga:

Persib Pertahankan Pelatih Djajang Nurjaman

Persija Akan Pertahankan Skuad

Zah Rahan Ingin Tinggalkan Persipura

Gaji Pemain Persija Dibayar Bulan Ini

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya