Pesepak bola PSS Sleman, Moniaga Bagus (kiri) menggiring bola melewati pesepakbola Persitara Jakarta Utara, Fathul Manan (tengah) pada semifinal kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (7/11) malam. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Liga Indonesia akan segera menggelar kompetisi divisi utama liga Indonesia. Ketua Eksekutif PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menyatakan pertandingan pertama kompetisi kasta kedua di Indonesia ini dilakukan pada April 2014.
“Pekan depan kami mulai kumpulkan para peserta terlebih dulu,” kata Joko saat ditemui di PT Liga Indonesia, Jakarta, Senin 20 Januari 2014. Saat ini sudah ada 64 klub yang mendaftar ke PT Liga. Sedangkan Liga Super Indonesia dimulai 1 Februari.
Menurut Joko, PT Liga ingin mempercepat hasil kongres PSSI pada 17 Maret 2013, yaitu pengurangan peserta kompetisi divisi utama dari 64 klub menjadi 32 pada 2015. Sebelumnya, berdasarkan kongres PSSI Maret silam, upaya pengurangan peserta baru akan dilakukan pada musim kompetisi 2017.
Joko mengatakan salah satu alasan percepatan itu lantaran tidak memadainya jumlah wasit yang mengatur pertandingan. “Kami harus menyiapkan jumlah wasit sekitar tiga kali lipat dari kompetisi di ISL.”
Soal cara pengurangan jumlah tim di divisi utama, tutur Joko, klub yang berada di posisi tiga terbawah akan langsung terdegradasi. Akan ada 24 klub yang tersingkir dari delapan grup di divisi utama di akhir kompetisi 2014.
PT Liga berencana menerapkan sistem lisensi, seperti klub-klub di Liga Super kepada calon peserta divisi utama. “Kriterianya tidak seketat klub ISL, aspek utamanya meliputi infrastruktur dan keuangan saja,” ucap Joko.
Dengan menerapkan standarisasi tersebut, Joko berharap kualitas klub di divisi utama tidak terlalu jauh dengan klub yang tampil di Liga Super Indonesia.