TEMPO.CO, Madrid - Cristiano Ronaldo dianugerahi trofi Ballon d’Or 2013, 13 Januari lalu. Akan tetapi, terpilihnya winger Real Madrid itu sebagai pemenang menimbulkan perdebatan dari berbagai pihak.
Franck Ribery dinilai lebih pantas merebut bola emas ketimbang Ronaldo. Meski sukses membawa Bayern Munchen merebut lima trofi sepanjang 2013 lalu, Ribery harus rela berada di tempat ketiga. Pemain asal Prancis itu berada di belakang Lionel Messi, yang berada di urutan kedua, dan Ronaldo menjadi pemenangnya.
Hasil tersebut menimbulkan perdebatan. FIFA dituding melakukan kecurangan. Ribery bahkan menilai perpanjangan waktu pemungutan suara sebagai keputusan politis.
Pemain legendaris Prancis sekaligus asisten pelatih Madrid, Zidane, mengakui prestasi Ribery layak mendapat apresiasi. Akan tetapi, Zidane menganggap penghargaan Ballon d’Or diberikan atas apa yang ditunjukkan si pemain di lapangan.
“Kami tak akan menyebut hasil itu adalah skandal. Namun, Franck, atas apa yang dilakukannya musim lalu, sangat layak mendapatkan sesuatu (penghargaan),” kata Zidane kepada Canal+, seperti dilansir Sports Mole, Senin, 20 Januari 2014. “Namun Cristiano berhasil mencetak 69 gol.”
“Ada tiga kriteria untuk memenangkan penghargaan. Kontribusi pemain untuk klubnya, citra, dan pencapaian secara individu,” ujar pemenang Ballon d’Or 1998 itu. “Franck sangat hebat. Namun mencetak 69 gol (Ronaldo) adalah hal yang luar biasa.”
