Pasukan huru-hara dari Kepolisian Resort Sleman mengawasi keluarnya para pendukung Persib Bandung usai laga Persib vs Persija di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta (28/8). TEMPO/Suryo Wibowo.
TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menolak memberi izin pertandingan lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu, 22 Februari 2014. Polisi khawatir ekses perseteruan bebuyutan suporter kedua tim kembali muncul dan mengganggu keamanan di Bandung dan Jawa Barat.
Keputusan tersebut dipastikan dalam pertemuan tertutup antara perwakilan manajemen, panitia pelaksana pertandingan, dan Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Rycko Amielzha Dahniel di Markas Polda, Bandung, Kamis, 20 Februari 2014.
"Polda Jabar tidak mengizinkan pertandingan tersebut digelar di Jawa Barat. Dengan tidak adanya rekomendasi perizinan dari kami, Mabes Polri pun tidak akan mengeluarkan izin," ujar juru bicara Polda Komisaris Besar Martinus Sitompul seusai pertemuan tersebut.
Martinus mengatakan pemangku kewenangan atas Liga Super Indonesia sudah melarang suporter Persija sebagai tim tamu untuk datang ke Bandung pada hari pertandingan. Namun, kata dia, Polda tetap menolak merekomendasikan pertandingan digelar di wilayah Jawa Barat.
"Kami tetap mengantisipasi terjadinya aksi pelampiasan dendam para Bobotoh. Karena dulu pemain Persib pernah diserang suporter Persija di Jakarta. Kami kedepankan keselamatan semua pihak," kata dia.
Martinus juga menjelaskan, polisi tak memberi izin atas dasar kajian polisi terhadap imbas setiap pertandingan Persib melawan Persija dan pertandingan tim Persija di Jawa Barat selama ini.