El Clasico, Adu Sepak Bola, Adu Pakaian

Reporter

Editor

Hari prasetyo

Minggu, 23 Maret 2014 06:15 WIB

FIFA mengumumkan nama-nama yang menjadi kandidat pelatih terbaik dunia tahun 2013. Di antaranya adalah Carlo Ancelotti (Italia/Paris Saint-Germain/Real Madrid) dan Antonio Conte (Italia/Juventus). REUTERS

TEMPO.CO , Madrid: Pertandingan akbar antara Real Madrid dan Barcelona di Bernabeu, Madrid, dinihari nanti, Senin, 24 Maret 2014, tak hanya menyuguhkan rivalitas di lapangan. Tapi, lebih dari itu, juga adu gengsi di bidang lainnya termasuk gaya hidup. Bersama pelatih Atletico Madrid, Diego Simeono, sosok Carlo Ancelotti dari Real Madrid dan Tata Martino di Barca menambah semarak pertandingan ini.

Saat masih bermain, Diego Simeone tak banyak bergaya: rambut selalu cepak—setengah sentimeter—dan lebih suka tidak memasukkan kausnya ke dalam celana. Tapi lihatlah sekarang: rambutnya berminyak disisir rapi, jas hitam membungkus bajunya yang juga berwarna hitam, dan dasi yang menghiasi lehernya. Dari pinggir lapangan, pelatih Atletico Madrid ini memantau anak asuhannya dengan bergaya.

Simeone seorang pemilih dalam soal merek pakaian. “Dia menyukai fashion ala Italia, terutama merek Dolce & Gabbana,” kata Roberto Verino, penanggung jawab kostum Atletico. Selera pelatih asal Argentina itu tak berbeda jauh dengan kompetitor utamanya musim ini, pelatih Real Madrid yang memang asli Italia, Carlo Ancelotti. Tapi Ancelotti lebih menyenangi merek Versace. Pelatih Barcelona, Gerrardo “Tata” Martino, lain lagi. Dia lebih suka berbelanja pakaian di mal tanpa melihat mereknya.

Simeone, 43 tahun, Ancelotti (54), Martino (51). Tiga pria yang tengah memacu tim masing-masing dalam persaingan panas di Liga Spanyol. Untuk sementara, klub Ancelotti, Madrid, memimpin klasemen dengan raihan 70 poin dari 28 laga. Atletico membuntuti dengan raihan tiga poin di bawah Madrid, dan Barcelona satu angka di bawah Atletico. Hanya, Atletico berpeluang menyamai poin Madrid andai Los Blancos gagal mengambil angka saat menjamu Barcelona hari ini.

Dari sisi fashion, Simeone paling mentereng. Namun ternyata selera berpakaian sang pelatih tak selalu identik dengan kebergayaan tim yang dia latih. Mantan legenda lapangan tengah Inter Milan dan Atletico ini ternyata lebih membawa gayanya saat sebagai pemain ketimbang dipengaruhi urusan fashion. Atletico di bawah asuhan Simeone terkenal dengan permainan kerasnya, berdisiplin saat bertahan, dan mengandalkan serangan balik.

Falsafah sepak bola Simeone lebih mirip Jose Mourinho ketimbang Marcelo Bielsa, mantan pelatih tim nasional Argentina yang pernah menangani Simeone. Bielsa disebut sebagai “orang yang selalu tergila-gila dengan taktik dan permainan indah”. Sebaliknya, Simeone menyebut strategi miliknya sebagai, “la pelota a la mierda”, yang terjemahan bebasnya berarti “persetan dengan (penguasaan) bola”. Bagi dia, tak ada gunanya berlama-lama menguasai bola tapi tak mencetak gol. “Lebih baik, hanya tiga kali menyerang dan mencetak tiga gol,” katanya.

Meski begitu, suporter Atletico memuja Simeone. Pasalnya, sejak menangani klub itu sejak tiga tahun lalu, Simeone berhasil membawa Atletico menjadi klub yang disegani, juga di tingkat Eropa. Dia sudah mempersembahkan trofi Piala Raja 2012/2013, Liga Europa 2011/2012, dan Piala Super Eropa 2012. Lawannya di final Liga Europa adalah Athletic Bilbao, yang dilatih Bielsa.

Lantas, di mana efek estetis fashion bagi permainan tim yang dilatih Simeone? Mungkin ada pada sisi “keberuntungan” yang dibawa warna hitam pakaian sang pelatih. Sejak masih bermain, Simeone dikenal percaya akan takhayul. Pakaian hitam-hitam yang dia kenakan sekarang mungkin sama dampaknya seperti kebiasaannya melangkah dengan kaki kanan terlebih dulu saat masuk ke stadion: sama-sama dia percayai membawa keberuntungan.

Menurut Ancelotti, gaya Atletico bak personifikasi Simeone yang pantang menyerah. “Atletico seperti Simeone saat masih sebagai pemain, timnya solid, selalu memberikan penampilan maksimal dalam setiap laga, dan selalu menjadi satu-kesatuan,” kata pelatih Madrid ini. Ini pujian dari mulut seorang pelatih yang berpacu meraih poin dalam sepuluh laga terakhir musim ini.

Elegan, rendah hati, penyabar, dan tak suka kontroversi. Kepribadian Ancelotti sangat berseberangan dengan pelatih Madrid sebelumnya, Jose Mourinho. Dengan sifat-sifat yang dia bawa, sangat sukar untuk membenci pelatih yang sudah bertualang di klub-klub Italia, Inggris, dan Prancis ini—kecuali mantan istrinya, Luisa, yang langsung meminta bercerai begitu tahu Ancelotti berselingkuh, empat tahun lalu.

Saat pertama kali tiba di Spanyol selepas menjadi pelatih klub Prancis, Paris Saint-Germain, Ancelotti menunjukkan gesture yang kalem dan tak banyak omong. Sebagian pers Spanyol menuding gayanya itu menunjukkan ketidakpercayaan diri. Kritik kian menguat ketika Madrid beroleh hasil buruk pada pekan-pekan pertama. Tapi masa-masa sulit itu telah lewat. Titik baliknya terjadi menjelang Natal ketika Madrid menyalip Barcelona dengan selisih tiga poin.

Selain membuat Madrid lebih bermain menyerang, salah satu kunci sukses Ancelotti adalah keberhasilan dia meredam riak-riak di kamar ganti. Pemain yang terpecah menjadi dua kubu kala zaman Mourinho sekarang menjadi satu-kesatuan. Kapten tim dan kiper utama, Iker Casillas, yang terpinggirkan saat Madrid dilatih Mourinho, sekarang diberi kesempatan tampil bila bermain di luar laga Liga Spanyol.

Sementara Mourinho gemar berseteru dengan para kompetitornya, Ancelotti lebih suka mengumbar pujian. Dia mengungkapkan rasa hormatnya kepada Tata Martino. “Saya suka cara dia berbicara, tenang, mirip sekali dengan saya,” katanya. “Martino tidak suka hal-hal kontroversial.”

Siapa pun pelatih Barcelona, pasti akan selalu dibandingkan dengan Pep Guardiola, pelatih tersukses dalam sejarah klub itu. Martino pun tak lepas dari bayang-bayang Guardiola, termasuk dalam hal cara dia berpakaian. Guardiola selalu tampil modis. Maklum, dia pernah menjadi peragawan paruh waktu saat masih muda. Martino tak terlalu perhatian akan masalah pakaian. Ia lebih kerap mendampingi para pemainnya dengan “sekadar” berkaus polo, tanpa jas.

Tapi, siapa yang bakal menjuarai La Liga musim ini? Tentu jawabannya bukan pada masalah pakaian sang pelatih.



BERBAGAI SUMBER | ANDY MARHAENDRA



Berita Terpopuler
Terungkap: Percakapan 54 Menit Terakhir MH370

Sindir Jokowi Lagi, Prabowo: Kau Pembohong, Maling

Transkrip Lengkap Percakapan 54 Menit MH370

Berita terkait

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

48 menit lalu

Real Madrid Juara Liga Spanyol 2023/2024, Carlo Ancelotti Lewati Catatan Zidane dan Incar Rekor Miguel Munoz

Carlo Ancelotti berhasil mengantar Real Madrid menjuarai Liga Spanyol 2023-2024. Incar rekor setelah lewati catatan Zidane.

Baca Selengkapnya

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

2 jam lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

9 jam lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Girona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah

15 jam lalu

Girona Lolos ke Liga Champions Musim Depan, Michel: Kami Telah Mencetak Sejarah

Pelatih Michel Sanchez memuji para pemain Girona yang telah mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya berhasil lolos ke Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Begini Kata Xavi Hernandez setelah Barcelona Kalah Bersaing dan Real Madrid Menjadi Juara Liga Spanyol 2023/2024

20 jam lalu

Begini Kata Xavi Hernandez setelah Barcelona Kalah Bersaing dan Real Madrid Menjadi Juara Liga Spanyol 2023/2024

Barcelona dipastikan tanpa gelar musim ini setelah Real Madrid menjuarai La Liga 2023/2024 dengan empat laga tersisa. Apa kata Xavi Hernandez?

Baca Selengkapnya

Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka

21 jam lalu

Real Madrid Juarai Liga Spanyol 2023/2024, Ini 5 Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Mereka

Real Madrid berhasil merebut gelar juara Liga Spanyol (La Liga) ke-36, Sabtu, 4 Mei 2024. Ini lima faktor kunci penentu keberhasilan mereka.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

23 jam lalu

Real Madrid Jadi Juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona Kalah 2-4 dari Girona

Real Madrid dipastikan menjadi juara La Liga Spanyol 2023/2024 setelah Barcelona kalah 2-4 dari Girona dalam dalam laga ke-34.

Baca Selengkapnya

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

1 hari lalu

Bursa Transfer: Real Madrid Bidik Wonderkid Argentina Franco Mastantuono

Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali dikaitkan pemain muda berbakat (wonderkid), yakni Franco Mastantuono asal Argentina.

Baca Selengkapnya

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

4 hari lalu

Harry Kane Kecewa dengan Imbang Bayern Munchen vs Real Madrid di Leg 1 Semifinal Liga Champions

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane, mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya hanya bermain imbang di leg pertama semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Real Madrid Tahan Bayern Munchen 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions, Carlo Ancelotti Sebut Timnya Lembek

4 hari lalu

Real Madrid Tahan Bayern Munchen 2-2 di Leg 1 Semifinal Liga Champions, Carlo Ancelotti Sebut Timnya Lembek

Real Madrid mampu menahan imbang Bayern Munchen dengan skor 2-2 leg pertama semifinal Liga Champions. Carlo Ancelotti kecewa dengan permainan timnya.

Baca Selengkapnya