Reaksi manajer Chelsea Jose Mourinho (tengah) saat akan keluar lapangan setelah diminta keluar oleh wasit pada pertandingan Liga Primer Inggris melawan Aston Villa di Villa Park, Birmingham, Inggris (15/3). Mourinho bingung mengapa ia dikeluarkan dari lapangan, sebelumnya ia sempat protes ke wasit mengenai kartu merah yang diberikan kepada pemain Chelsea. REUTERS/Phil Noble
TEMPO.CO, Liverpool - Manajer Chelsea, Jose Mourinho, membantah tudingan Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, bahwa permainan defensif Chelsea yang bersifat negatif menyebabkan Liverpool kalah 2-0 dalam lanjutan Liga Primer di Stadion Anfield, Liverpool, Minggu, 27 April 2014. Rodgers bahkan sampai mengatakan anak-anak buah Mourinho seperti memarkir dua bus di depan gawang mereka untuk menahan serbuan Liverpool. (Baca: Rodgers: Liverpool Keok Gara-Gara Mourinho!)
"Permainan defensif? tanya Mourinho. "Saya agak bingung dengan apa yang dipikirkan oleh media tentang permainan defensif. Ketika sebuah tim bertahan dengan baik, Anda sebut itu sebagai sebuah pemainan defensif. Tim ini (Chelsea) sudah bermain dengan brilian dan tim terbaik sudah memenangi pertandingan," pelatih kondang asal Portugal itu melanjutkan keterangannya.
Mourinho kemudian membeberkan resep kemenangan timnya. "Kami memainkan permainan zona yang lebih sulit daripada strategi penjagaan orang per orang dan kami mengontrol ruang permainan. Itu adalah permainan yang fantastis dari para pemain Chelsea," kata Mourinho yang akan membawa Chelsea menghadapi Atletico Madrid pada babak semifinal kedua Liga Champions Eropa di Stadion Stamford Bridge, London, pada Rabu mendatang.
Permainan zona yang disebut oleh Mourinho adalah penjagaan daerah atau dalam sepak bola dikenal dengan istilah zonal marking dan penjagaan orang per orang yaitu man to man.
Dalam zonal marking yang dipentingkan adalah prioritas pada penjagaan daerah tertentu misalnya di lini belakang, tengah, atau di depan. Biasanya, dalam taktik tersebut, begitu lawan mulai mendekati daerah berbahaya mereka yaitu lini belakang, mereka akan segera merapatkan barisan pemain.
Adapun man to man menekan pada prinsip yaitu begitu sebuah tim kehilangan penguasan bola, mereka akan menjaga setiap pemain lawan. Taktik ini biasa diterapkan untuk menekan lawan sedini mungkin dan sejak dari depan.
