Pemain Manchester United, Angel Di Maria melakukan selebrasi usai berhasil menyetak angka yang kedua bagi klubnya saat bertanding melawan Leicester City dalam Liga Premier Inggris di stadion King Power di Leicester, Inggris, 21 September 2014. REUTERS
TEMPO.CO, London – Drama kekalahan Manchester United oleh tuan rumah Leicester City dengan skor 3-5 dalam alga lanjutan kompetisi Liga Primer Inggris, Ahad, 21 September 2014, mengundang keprihatinan pendukung dan mantan pemainnya. Salah satunya adalah Philip Neville, bekas bek Setan Merah yang kini duduk di jajaran tim pelatih di bawah komando Louis van Gaal.
Menurut Neville, Setan Merah membutuhkan duit 100 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,9 triliun lagi untuk belanja pemain agar dapat bersaing dalam perebutan trofi juara musim kompetisi 2014/2015.
Kekalahan 5-3 oleh Leicester itu sangat menyakitkan karena MU sudah unggul 3-1 sebelum keadaan berbalik dan MU kalah. Hasil itu merupakan kedua MU di Liga Primer setelah dalam pertandingan 16 Agustus lalu mereka kalah 1-2 oleh tamunya, Swansea City.
Dengan 1 kali menang, 2 kali seri, dan 2 kali kalah, MU terpuruk di urutan ke-12 klasemen sementara Liga Primer Inggris dengan poin 5. Posisi teratas ditempati Chelsea, yang telah 4 kali menang, 1 kali seri, dengan nilai 13. Urutan kedua dan ketiga ditempati masing-masing oleh Southampton dengan nilai 10 dan Aston Villa juga dengan nilai 10.
"Saya tahu MU telah menghabiskan 150 juta pound sterling (sekitar Rp 2,9 triliun)," kata Neville kepada BBC Radio 5. “Saya pikir masih akan ada dua jendela transfer lagi dan MU perlu membeli pemain senilai sekitar 100 juta pound sterling sebelum berpikir tentang memenangi gelar juara.”
"Tidak ada kepemimpinan, pengalaman, dan kualitas di lini pertahanan Manchester United saat melawan Leicester. Kalau boleh saya kritik, MU tidak memiliki cukup banyak perlindungan. Keseimbangan tim juga serba salah. Dari sisi serangan, lini depan Mu dapat dikatakan sudah super, tetapi pertahanannya rapuh,” ucap Neville.