Pelatih baru Persebaya Surabaya, Rahmad Darmawan (tengah). ANTARA/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Bandung - Pelatih Persebaya Surabaya Rahmad Darmawan meminta anak-anak asuhannya tak terprovokasi taktik permainan Pelita Bandung Raya dalam duel babak delapan besar di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jumat, 10 Oktober 2014. Ia mengingatkan timnya untuk disiplin dan sigap mengantisipasi saat menguasai maupun kehilangan bola.
Menurut mantan pelatih tim nasional itu, Bepe dan kawan kawan adalah tim dengan solidaritas dan disiplin permainan yang sangat terjaga. "Transisi menyerang dan bertahan mereka cukup ideal, bagus, cepat. Jadi, bagi kami mereka tim yang tidak mudah," ujar Rahmad usai latihan anak-anak asuhannya di Stadion Si Jalak, Kamis pagi, 9 Oktober 2014.(Baca: Lawan PBR, Persebaya Tak Bawa Ricardo Salampessy)
PBR, kata dia, adalah tim dengan kombinasi apik pemain muda dan pemain senior sarat pengalaman. "Di depan ada Musafry dan Bepe, kemudian ada David Laly di kiri. Ini kombinasi pemain berkarakter tenang dan cepat. Kemudian di sektor gelandang diperkuat pemain-pemain muda yang punya tenaga," kata dia.
PBR, menurut Rahmad, juga tampaknya merupakan tim yang mampu mengukur kekuatan lawan dan kekuatan mereka sendiri dengan parameter yang jelas. "Sebab, saat lawan Persib kemarin, dengan sepuluh pemain pun mereka tetap main bagus. Ini yang saya pikir anak-anak (Persebaya) harus bisa mendominasi tempo permainan dan tidak terpancing kondisi dan tempo permainan lawan," kata dia.
Rahmad pun memastikan dalam latihan terakhir jerang kontra PBR pagi tadi, dia dan tim sudah mengoreksi kelemahan yang kembali muncul saat mereka ditahan imbang Mitra Kukar 1-1 di kandang sendiri. "Evaluasi pokoknya tentang apa yang harus pemain kami lakukan ketika mereka 'hilang' bola karena sepak bola adalah dua bagian ketika 'memegang' bola dan 'hilang' bola," kata dia.