Tim Homeless Indonesia Hajar Korea dengan 14 Gol  

Reporter

Kamis, 23 Oktober 2014 05:43 WIB

Tim Nasional Indonesia untuk ajang Homeless World Cup (HWC) 2014 berfoto bersama Walikota Bandung, Ridwan Kamil (kelima kiri), di Bandung, Jawa Barat, 16 Oktober 2014. ANTARA/Agus Bebeng

TEMPO.CO, Bandung - Tim Nasional Homeless World Cup Indonesia mencukur tim Korea Selatan dengan skor telak 14-1, Rabu, 22 Oktober 2014. Pindah ke grup lain pada putaran selanjutnya, Indonesia akan bertarung melawan tim tangguh dari Meksiko, Portugal, Brasil, Jerman, dan Argentina.

Tim Indonesia mengawali pertandingan di hari pertama dengan nasib buruk, Senin lalu. Setelah kalah dari Hongaria yang ditentukan lewat adu penalti, Indonesia bangkit pada dua laga selanjutnya. (Baca juga: Target Homeless World Cup Indonesia: 7 Besar Dunia)

Tim Skotlandia dan Norwegia ditekuk dengan skor masing-masing sama, 7-5. Hasil ini memastikan tim Indonesia tetap melaju di ajang street soccer Homeless World Cup di Cile yang berlangsung 19-26 Oktober 2014.

Pada pertandingan hari kedua pada Rabu, tim Indonesia mengawali laga dengan kekalahan 6-8 dari Irlandia Utara. Setelah pelatih Bonsu Hasibuan menyemprot para pemain dengan hasil evaluasi pertandingan, tim tak patah semangat.

Di laga penentuan terakhir Rabu pagi waktu Indonesia, tim nasional sanggup menceploskan 14 gol ke gawang tim Korea Selatan dan kemasukan satu gol. "Untungnya tim kita bisa tampil lebih baik saat melawan Korea," ujar manajer tim Febby Arhemsyah dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Rabu, 22 Oktober 2014.

Dengan hasil tersebut, Indonesia berada di posisi ketiga dalam klasemen grup dengan mengoleksi 10 poin, di bawah tim Skotlandia dengan 11 poin, dan Hongaria 12 poin. Sesuai peraturan, kata Febby, tiga tim terbaik dari Grup A sampai Grup H berhak melaju ke fase berikutnya. Ke-24 tim tersebut kemudian akan dibagi ke dalam empat grup berisikan enam tim. Dua tim teratas dari fase grup tersebut bakal melaju ke babak delapan besar.

Tim sepak bola nasional dari tiap negara pada ajang ini berasal dari anggota kelompok masyarakat yang terpinggirkan, seperti mantan pengguna narkotik, orang yang hidup dengan virus HIV, dan masyarakat miskin kota. Sesuai kriteria yang ditetapkan panitia, anggota tim merupakan pemain sepak bola yang hidupnya terkait dengan masalah ketunawismaan.

Tim Indonesia yang pembentukannya diorganisir Komunitas Rumah Cemara di Bandung ini terdiri atas para pemain: Midjuli Santoso dan Tommi Hartono (kiper), Tommy Engelberth Serhalawan, Swananda Pradika, Yudi Ramanda, Akhmad Fauzi, Soni Nasirwan, dan Rizal Sepuloh.

Indonesia telah ikut kompetisi sejak 2011. Berdasarkan pengalaman bertanding sebelumnya, kata Febby, tim lawan yang cukup tangguh berasal dari negara-negara Amerika Selatan dan Eropa Timur. Karena itu, target kali ini tak muluk-muluk. Bisa masuk tujuh besar saja sudah dinilai bagus.

ANWAR SISWADI

Berita lain:
Jokowi Umumkan Kabinet Siang atau Sore Ini
Kandidat Mendagri, Ini Rekam Jejak Teras Narang
Anak Jokowi Bersaing dengan 2.500 Pelamar CPNS

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya