Presiden Inter Milan, Massimo Moratti memberikan jersey bertuliskan namanya kepada presiden Inter Milan Terbaru yang merupakan warga Indonesia yaitu Erick Thohir di Milan , Italia, (15/11). (AP Photo/Antonio Calanni)
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden klub Sampdoria, Massimo Ferrero, dinilai telah melakukan hinaan rasis pada Erick Thohir, Presiden Inter Milan asal Indonesia.
Pemilik baru Sampdoria itu bicara dengan televisi Rai Sport soal putusan Massimo Moratti yang mundur dari Inter Milan. "Tak layak bahwa Moratti telah diperlakukan seperti itu. Saya sangat sedih bagi dia," kata Ferrero. "Saya sudah berkata padanya: tendang saja orang Filipina itu..."
Lebih lanjut Ferrero berkata, “Ia datang dari Indonesia untuk menghina simbol sepak bola. Saya suka Thohir, sungguh, tapi tak seorang pun boleh menghina Moratti.” (Baca: Lawan Cesena, Inter Milan Menang 1-0)
Setelah wawancara itu, Ferrero, yang merupakan produser film, banyak mendapat kecaman. Ia pun kemudian meminta maaf lewat laman resmi Sampdoria.
“Saya tak ingin menunjukkan sikap kurang hormat terhadap Mr Thohir, Direktur Inter atau masyarakat Filipina, dan saya selalu memiliki hubungan baik dengan mereka," demikian pernyataan Ferrero.
"Saya hanya berusaha memuji Massimo Moratti dan apa yang telah dia berikan pada Inter dan sepak bola Italia selama 20 tahun," kata Ferrero lagi. "Ia juga telah memberi Italia trofi internasional dan mengekspor sepak bola kami ke dunia."
Sebelumnya, Moratti memutuskan mundur dari posisi presiden kehormatan Inter. Ia, yang masih memiliki saham 29,5 persen, dikabarkan berbeda paham dengan Erick Thohir soal cara pengelolaan klub. (Baca: Mengapa Moratti Mundur dari Inter Milan?)