Louis van Gaal meninggalkan kursinya setelah pertandingan Liga Primer antara MU dan Sunderland di Sunderland, 24 Agustus 2014. Van Gaal gagal membawa MU menang pada pertandingan pertama dan kedua Liga Primer Inggris. REUTERS/Andrew Yates
TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United belakangan banyak dipuji karena mampu kembali masuk posisi tiga besar klasemen. Namun, pelatih Louis van Gaal menilai pujian itu belum layak diterima timnya. Ia menilai MU belum cukup baik.
Van Gaal pun mengutarakan perasaannya saat MU hendak menjalani laga ke-12. "Ketika itu, kami memiliki 13 poin. Saya masuk ke stadion dengan perasaan bahwa para suporter akan kecewa," ujarnya pada MUTV. "Namun, mereka bangkit dari tempat duduknya dan bertepuk tangan."
Van Gaal merasa saat itu tak bahagia. "Saya sendiri tak terlalu bahagia, karena saya bertanggung jawab dan bersalah untuk hasil. Saya baru gembira ketika setelahnya kami mampu memenangi laga secara beruntun," tuturnya. (Baca: Disaksikan Ferguson, MU ke Babak Keempat Piala FA)
Pelatih asal Belanda ini mengakui bahwa butuh waktu agak lama untuk beradaptasi. "Kini, saya mengenal semua pemain saya, dan mereka sangat bagus," kata Van Gaal. "Ini saat yang menyenangkan, dan inilah alasan saya menjadi manajer--karena saya ingin bekerja sama dengan orang muda. Itu membuat awet muda."
Kini, setelah berada di posisi ketiga klasemen, Van Gaal sama sekali belum puas. "Kami masih dalam proses membangun. Saya pikir, sebagai pelatih, saya harus menganalisis performa tim ini, dan itu hal yang terpenting. Itu juga menunjukkan pada saya bagaimana kami berproses," kata mantan pelatih timnas Belanda ini. "Tim ini belum cukup bagus, menurut saya, tapi kami harap akan membaik."