TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen, harus kembali berurusan dengan Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Klub Martapura FC melaporkan pada PSSI pemain asal Biak itu tampil memperkuat klubnya pada saat masih menjalani hukuman larangan bermain sepak bola.
"Saya sadar dan tahu hukuman saya belum berakhir, tapi manajer klub bilang saya sudah disahkan PT Liga Indonesia dan bisa bermain," kata Romaropen, usai dimintai keterangan staf Komisi Disiplin PSSI, Rabu, 14 Januari 2015.
Sebelumnya, mantan pemain tim nasional U-23 ini mendapat hukuman larangan bermain seumur hidup dari Komdis PSSI lantaran memukul wasit saat memperkuat timnya melawan Pelita Bandung Raya pada Liga Super Indonesia (ISL) 2013. Hukuman itu diringkankan menjadi hanya 1 tahun setelah klubnya mengajukan ke Komisi Banding. Namun, sebelum masa hukuman berakhir pada 23 Mei 2014, ia bermain sebanyak 6 kali untuk membela timnya.
"Manajer klub bilang, hukuman itu waktu di ISL bukan di Devisi Utama makanya saya berani main," imbuh Romaropen.
Sayangnya, mantan pemain PSBS Biak ini tidak pernah mengecek surat pengesahan seperti yang dimaksud manajer klubnya Agus Santoso. "Kalau tahu itu salah, saya tidak mungkin main. Tapi, manajemen meyakinkan saya, maka saya mau main," imbuhnya.
Terkait masa depannya di sepak bola, Romaropen, 31 tahun, berniat kembali ke klub lamanya Devisi Utama PSBS Biak jika klubnya tidak ikut kompetisi pada musim 2015. "Pengin pulang kampung," ujar ayah dua anak itu. Saat ini, ia masih menunggu keputusan dari Komdis PSSI dalam dua hari ke depan. "Semoga tidak ada hukuman tambahan."
RINA WIDIASTUTI
Berita populer:
Pengelola Atlet Unggulan Dirampingkan, Mengapa?
Falcao Isyaratkan Hengkang dari MU
Skill Apik, Ronaldo Justru Dilarang Menggocek
Real Madrid Tidak Butuh De Gea
Berita terkait
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
7 April 2023
Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda
17 Februari 2023
PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan
14 Oktober 2022
Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca SelengkapnyaKongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama
29 Mei 2021
Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo
19 April 2021
PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.
Baca SelengkapnyaBegini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional
11 Februari 2021
Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.
Baca SelengkapnyaPSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2
19 Januari 2021
PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.
Baca SelengkapnyaPSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021
26 Desember 2020
PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.
Baca SelengkapnyaDivonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono
23 Juli 2019
Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.
Baca SelengkapnyaHakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...
2 Juli 2019
Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.
Baca Selengkapnya