Manajer Chelsea, Jose Mourinho, di pertandingan Barclays Premier League antara Newcastle United dan Chelsea di St James 'Park, Newcastle upon Tyne, Inggris, 6 Desember 2014. Stu Forster/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea hanya mampu bermain 1-1 dengan Liverpool pada pertandingan semifinal pertama Piala Liga (Capital One Cup) di Anfield, Rabu dinihari, 21 Januari 2015.
Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, mengaku emosinya berada di tengah-tengah dengan hasil itu. "Ini adalah seri. Saya tak sesedih ketika kalah, tak segembira saat menang. Emosi saya ada di tengah-tengah," katanya.
Sempat unggul berkat penalti Eden Hazard, Chelsea harus puas dengan hasil 1-1 setelah Raheem Sterling mencetak gol. Dengan hasil itu, Chelsea justru diuntungkan karena dalam laga kedua 27 Januari nanti hanya butuh hasil seri tanpa gol untuk bisa lolos. (Baca: Ditahan Liverpool 1-1, Chelsea Untung.)
"Saya tak mengatakan kami favorit," kata Mourinho. "Ini adalah semifinal yang terdiri atas dua laga, dan laga terakhir akan dilaksanakan di Stamford Bridge. Kami bertahan dengan baik, dan kiper kami tampil bagus."
Namun Mourinho juga mengakui timnya tak tampil maksimal pada laga melawan Liverpool itu. "Mungkin, bila kami lebih baik dalam umpan, kami bisa mencetak lebih banyak gol," kata mantan pelatih Real Madrid dan Inter Milan ini. "Kami memiliki banyak peluang, ruang untuk serangan balik, tapi umpan kami tidak sebaik biasanya."
Selain soal umpan, Mourinho juga melihat satu kelemahan lain pada timnya. "Kami tak terlalu efisien saat melakukan transisi setelah merebut bola," katanya. (Baca: Balotelli Nonton Liverpool-Chelsea dari Rumah.)
Didirikan pada 1905 oleh Henry Augustus Mears, Chelsea FC dijuluki "the Blues," karena menorehkan sejarah gemilang yang dipenuhi dengan prestasi dan tantangan.