Pemain Persib Bandung berlari gembira setelah pemain Persipura Jayapura gagal mencetak gol dalam adu penalti pada final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 di Palembang, Sumatera Selatan, 7 November 2014. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jayapura - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan pemerintah telah meminta penundaan pelaksanaan kompetisi Liga Super Indonesia pada musim 2015 selama dua minggu. Masa penundaan itu, kata dia, agar PT Liga Indonesia lebih dulu melengkapi persyaratan dari sebuah kompetisi.
"PT Liga Indonesia sebagai regulator harus memenuhi persyaratannya lebih dulu, agar kick off segera dimulai," kata Imam kepada para wartawan saat ditemui dalam kunjungannya untuk membuka Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Kota Jayapura, Papua, Selasa, 24 Februari 2015.
Menurut Imam, sebenarnya hal ini sudah sejak lama diingatkan kepada PT Liga Indonesia agar semua persyaratan dipenuhi, baru kemudian kompetisi dilaksanakan. "Sebab, misalnya saja, Pemilu saja ada verifikasi terhadap parpol, kalau satu persyaratan tak dipenuhi, digugurkan KPU," katanya memberi contoh.
Imam juga mengatakan seharusnya PT Liga Indonesia bisa segera memenuhi persyaratan, karena mereka sudah punya perencanaan. "Jika besok persyaratan sudah dipenuhi, pasti besoknya kick off sudah bisa dilaksanakan," ucapnya.
Menurut Imam, pemerintah tak mengintervensi PSSI terkait dengan penundaan ISL. "Jadi, ini bukan intervensi, tapi setiap klub juga harus menghormati statuta FIFA dan undang-undang di negaranya. Bahkan, bila ada pihak tak setuju dan tak puas, silakan baca statuta FIFA," ujarnya.