Pendukung Feyenoord melemparkan botol minuman kearah petugas kepolisian saat bentrokan sebelum dimulainya pertandingan Liga Eropa antara Roma melawan Feyenoord di Roma, 19 Februari 2015. Sebanyak 20 pendukung Feyenoord ditangkap dan 8 lainnya di denda karena menyalakan flared. AP/Gregorio Borgia
TEMPO.CO, Nyon - Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menjatuhkan sanksi bagi Feyenoord karena tindakan rasialis pendukungnya, yang melempar “boneka” pisang ke lapangan dalam pertandingan babak 32 besar Liga Eropa (UEFA) melawan Roma, 26 Februari lalu.
UEFA juga menjatuhkan sanksi kepada pemain sayap Roma, Adem Ljajic, yang dinilai telah memprovokasi penonton sewaktu merayakan gol pembuka kemenangan Roma 2-1. Pertandingan Roma melawan Feyenoord itu merupakan pertandingan kedua mereka.
Lusinan penggemar ditahan di Belanda karena membuat kekacauan pada pertandingan pertama Roma melawan Feyenoord di Roma. Pertandingan kedua Feyenoord melawan Roma itu sempat dihentikan akibat ulah penonton.
UEFA menyatakan Feyenoord menghadapi sanksi pada 19 Maret nanti karena sikap rasis peggemarnya itu. Klub asal Belanda itu juga menghadapi sanksi karena penggemarnya melempar kembang api dan berbagai benda lain ke lapangan serta kurang rapinya klub itu dalam pengaturan di stadion.
Anggota Panel Disiplin UEFA bertemu pada Rabu, 4 Maret 2015, untuk melakukan rapat dengar pendapat terkait dengan kasus Ljajic dan Roma itu.
