Pemain Manchester United (MU), Jonny Evans (kiri), berselisih dengan pemain Newcastle's Papiss Cisse dalam pertandingan Liga Primer Inggris di St James Park, Inggris, 4 Maret 2015. Action Images via Reuters / Lee Smith
TEMPO.CO, London - Pemain depan Newcastle United asal Senegal, Papis Cisse, meminta anak-anak tidak membalas lawan yang menjatuhkannya dengan marah-marah dalam sebuah pertandingan. Ia juga meminta anak-anak tidak meniru tindakannya meludahi bek Manchester United, Jonny Evans, yang menjatuhkannya pada pertandingan Liga Primer Inggris, Rabu, 4 Maret 2015.
“Saya bereaksi atas sesuatu yang tidak menyenangkan saya. Sesuatu yang sulit untuk saya hindari dengan tidak bereaksi (seperti itu), khususnya dalam suasana seperti itu. Saya telah selalu berusaha bersikap positif sebagai satu panutan, terutama bagi anak-anak penggemar kami (Newcastle), dan kemarin saya telah mengecewakan kalian,” kata Cisse saat meminta maaf atas tindakannya.
Cisse dan Evans terancam sanksi larangan bermain enam bulan akibat saling meludah pada pertandingan Newcastle melawan Manchester United di kandang Newcastle, Rabu kemarin. Kejadian itu diulang-ulang dalam tayangan televisi yang menyiarkan pertandingan tersebut.
Cisse meminta maaf atas tindakannya itu, sementara Evans membantah telah meludahi Cisse. “Saat bangun tidur pagi tadi, saya terkejut melihat berita di media massa tentang pertandingan semalam. Saya harus menjelaskan bahwa saya tidak meludahi Papis Cisse,” demikian pernyataan tertulis Evans, Kamis, 5 Maret 2015.
Satu panel mantan wasit telah setuju kedua pemain itu harus dihukum. Di bawah aturan baru Federasi Sepak Bola Inggris (FA), tindakan mereka dapat dikenai sanksi larangan bertanding selama enam bulan. Respons kedua pemain ditunggu hingga Jumat ini (6 Maret 2015) pukul 18.00 waktu setempat.
Cisse memilih menerima sanksi itu ketimbang mengajukan banding. Ia juga menerima sanksi ketika tertangkap kamera televisi menyikut pemain Everton, Seamus Coleman, pada awal musim kompetisi 2014-2015.