Kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas (memegang bola), bersama perwakilan 18 klub peserta Indonesia Super League (ISL), saat peresmian dimulainya kompetisi sepakbola ISL 2015, di Jakarta, 14 Februari 2015. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Kementerian Pemuda dan Olahraga mendatangi kantor PT Liga Indonesia, Senin siang ini, 16 Maret 2015. Pertemuan itu terkait dengan kekecewaan lembaga tersebut terhadap hasil verifikasi klub Liga Super Indonesia (LSI atau ISL) yang belum kelar.
"Dokumen yang dikirim PT Liga ke BOPI membingungkan dan masih penuh kekurangan," kata Heru Nugroho, Sekretaris Jenderal BOPI, siang ini.
Hasil verifikasi BOPI menyebutkan klub yang melengkapi persyaratan mengikuti liga masih sekitar 10 persen dari sisa 50 persen persyaratan yang tak dipenuhi. Kondisi ini dianggap mengkhawatirkan lantaran penyelenggaraan Liga Indonesia tinggal tiga pekan atau 4 April mendatang.
BOPI menyebutkan klub yang berada di bawah naungan PT Liga cenderung kurang respons terhadap penyelesaian pajak. Itu ditunjukkan dari 15 klub yang belum memenuhi persyaratan.
Sebelumnya, BOPI menunda penyelenggaraan Liga Indonesia yang sedianya digelar akhir Februari. Lembaga itu tidak mau mengeluarkan rekomendasi izin penyelenggaraan lantaran klub yang mengikuti liga itu tak memenuhi standar profesional.
Kementerian Olahraga dalam siaran pers pada situs resminya kemarin juga meminta PT Liga untuk mendorong pemenuhan persyaratan klub tersebut. Sekaligus memerintahkan BOPI untuk mendatangi lembaga yang dipimpin Djoko Driyono itu.
"Ini sekaligus menghindari kesan bahwa Kementerian dan BOPI tidak pernah mengingatkan atau mendadak sebelum tenggat Liga Indonesia," demikian pernyataan dari siaran pers yang dikeluarkan Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Olahraga Gatot S. Dewa Broto.