TEMPO.CO, Jakarta -Seluruh pemain Persela Lamongan diliburkan hingga ada kabar keberlanjutan kompetisi digelar kembali, setelah adanya pemberhentian kompetisi yang dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Salah satu Pemain Persela, Khoirul Huda, mengatakan keputusan libur sesuai dengan arahan dari manajemen tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut dan mereka mengisi waktu libur dengan pulang kampung. "Manajemen Persela memilih meliburkan sementara pemainnya sampai ada kabar kelanjutan kompetisi dari operator PT Liga Indonesia," ucapnya di Lamongan pada Selasa, 5 Mei 2015.
Ia mengaku sangat kecewa dengan keputusan penghentian kompetisi oleh Komite Exco PSSI, sehingga membuat pemain harus kehilangan sumber ekonomi keluarga. "Keputusan penghentian kompetisi juga menghambat karir pemain sepak bola Indonesia dan ini sangat tidak bagus," kata pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini.
Ia mengatakan, salah satu dampak yang dirasakan oleh pemain dengan penghentian kompetisi adalah terhentinya sumber penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Oleh karena itu, Khoirul, yang juga kapten tim Persela, berharap agar kedua institusi, yakni PSSI dan Menpora, bisa duduk bersama untuk menemukan solusi terbaik, sehingga seluruh pemain dan klub yang berlaga tidak dirugikan.
Manajemen Persela Lamongan mengaku siap mengikuti dan mematuhi regulasi yang berlaku dari otoritas yang berwenang terkait penghentian kompetisi. "Kami akan ikuti setiap regulasi dan akan patuhi setiap keputusan yang dikeluarkan otoritas yang berwenang," ucap Humas Persela Lamongan, Arif Bachtiar.
PSSI memutuskan menghentikan seluruh kompetisi Liga Indonesia 2015 setelah organisasi induk sepak bola itu menyatakan keadaan force majeure, yakni adanya tekanan dari luar yang mengakibatkan tidak bisa berjalannya kompetisi.
ANTARA
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya