Kisruh LSI, Imam Nahrawi: Pemerintah Benahi Bukan Intervensi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan kompetisi Liga Indonesia harus tetap berjalan. Presiden Joko Widodo meminta Imam mencari operator baru apabila operator lama tak mau melanjutkan kompetisi.
"Kalau memang operator sekarang bersedia dan siap melaksanakan kompetisi, silakan dilanjut. Kalau tidak bersedia, harus dicari operator baru, itu arahan dari Presiden," ujar Imam di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 6 Mei 2015.
Imam mengaku telah meminta PT Liga Indonesia, operator Liga Super Indonesia, untuk memulai kembali kompetisi pada 9 Mei 2015. Hingga kini, ia mengaku belum menerima jawaban, dan dalam waktu dekat akan memanggil pimpinan PT Liga Indonesia.
Jika PT Liga tetap tak mau melanjutkan kompetisi, kementeriannya akan melakukan lelang terbuka bagi operator dan sponsor baru dengan transparan dan terbuka. "Kita tak boleh mengorbankan kompetisi dan klub. Kompetisi harus jalan terus," katanya.
Imam membekukan PSSI karena pengurusnya dinilai membuat beberapa pelanggaran, terutama pengabaian PSSI dan PT Liga Indonesia terhadap rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Badan ini meminta PT Liga tidak mengizinkan 2 dari 18 klub mengikuti Liga Super Indonesia karena tidak memenuhi syarat. Menteri Imam mendukung langkah BOPI.
Setelah dibekukan, PSSI bereaksi dengan menghentikan kompetisi Liga Super Indonesia 2015 dengan alasan force majeure atau penyebab terhalangnya kegiatan yang tidak bisa dielakkan. PSSI beralasan, situasi force majeure itu terjadi karena adanya pembekuan PSSI dan tidak ada izin pertandingan dari polisi.