Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti (kanan) didampiingi Wakil Ketua Umum Hinca Panjaitan (kiri) saat menemui Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, 20 April 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Surabaya- Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Panjaitan mengatakan PSSI tidak mengakui keberadaan tim transisi PSSI bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Menurut Hinca, 17 tokoh anggota tim transisi tersebut tidak memiliki kompetensi terhadap dunia sepak bola.
Hinca, yang juga politikus Partai Demokrat ini berujar sejak awal PSSI tidak menggubris keberadaan tim transisi. “Iyalah, lha wong pemerintah juga tidak mengakui PSSI,” kata Hinca di Surabaya, Senin, 11 Mei 2015.
Meski demikian, kata Hinca, PSSI tidak ambil pusing dengan tim transisi. Alasannya sampai saat ini sejumlah program kerja PSSI terus berjalan meski organisasinya dibekukan pemerintah. Bahkan dalam waktu dekat PSSI akan menggelar rapat executive and emergency committees bersama FIFA. “Nanti 29 Mei kita ketemu FIFA,” ujar Hinca.
Hinca menganggap Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah melakukan tindakan di luar kewenangannya karena membubarkan PSSI. “Sepak bola ini kan organisasi kemasyarakatan. Kalau pakai Undang-Undang Keormasan, Menpora telah melanggar konstitusi,” ujar Hinca.
Hinca mengklaim di PSSI tidak ada mafia seperti yang dituduhkan Menteri Imam Nahrawi. Namun jika Imam menemukan mafia di sepak bola maka harus ditangkap, termasuk kalau ada oknum yang kedapatan melakukan pengaturan skor.
Menurut Hinca, PSSI telah menegakkan disiplin dengan menghukum 60 orang yang terbukti melakukan pengaturan skor saat liga PSS Sleman melawan PSIS Semarang. "PSSI menetapkan sanksi tegas dengan melarang 60 orang tersebut bermain di Liga Indonesia seumur hidup," ujar Hinca.
Hinca menganggap isu mafia bola hanya isapan jempol saja dan sengaja diembuskan oleh Menteri Imam agar bisa membubarkan PSSI. Hinca meminta bukti bila memang ada mafia. “Ini hanya isu yang dilempar Menpora,” katanya.