Warga Indonesia Erick Thohir berbicara di samping Presiden Inter Milan Massimo Moratti di Milan, Italia, (15/11). Erick Thohir menggantikan Massimo Moratti dalam memiliki Inter Milan usai menjabat sebagai presiden selama 18 tahun. (AP Photo/Antonio Calanni)
TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Inter Milan Erick Thohir buka-bukaan setelah diktirik oleh Presiden AC Milan Silvio Berlusconi. Ia menyatakan kesungguhannya memajukan klub. Salah satunya dengan memboyong Yaya Toure dari Manchester City.
"Saya sungguh-sungguh," kata Erick saat dihubungi Tempo pada Selasa, 12 Mei 2015. Erick bahkan telah menyiapkan 10 juta pound sterling atau Rp 206 miliar untuk membawa pemain gelandang asal Pantai Gading ini.
Menanggapi peluang menggaet Toure, Erick mengutip perkataan Presiden Inter sebelumnya, Massimo Moratti, "Peluangnya? Saya tak tahu. Yang jelas, kami akan terus mencoba membawa dia kemari."
Moratti juga menekankan penandantanganan ini akan menjadi menarik. Karena, tak akan menjadi 'tanda tangan Moratti' tapi atas nama kepemilikan baru yaitu 'tanda tangan Thohir'.
Inter kini duduk di peringkat ke tujuh klasemen Liga Italia pada pekan ke-35 ini. Klub yang diasuh Roberto Mancini itu hanya menang 13 kali dan kebobolan 40 kali.
Sebuah tulisan di blog Football Italia mengkritik Erick dengan menyebutnya semakin putus asa terhadap klub lantaran hampir pasti gagal tampil di Liga Champions musim depan. (Baca: Presiden AC Milan Bukan yang Pertama Sindir Erick Thohir)
Presiden AC Milan Silvio Berlusconi menyindir Erick. Berlusconio menyebut pengusaha asal Indonesia itu bukan seorang pemodal klub sepak bola yang baik.
Terhadap hal ini, Erick mengatakan akan terus bekerja keras. Erick mempersilakan orang-orang melontarkan kritik terhadap dirinya. "Keberhasilan datang bukan dari banyak bicara, tapi dari kerja keras," kata Erick.