Sriwijaya FC Minta Jokowi Turun Tangan Urus Sepak Bola

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 26 Mei 2015 10:26 WIB

Pemain PSM Makassar, Muchlis Hadi (kiri) dihadang pemain Sriwijaya Fc, A.Maiga pada pertandingan Liga Qatar National Bank (QNB) 2015 di Stadion Andi Matalatta, Makassar, 11 April 2015. PSM Makassar ditahan imbang tamunya Sriwijaya Fc dengan skor 3-3. Tiga gol PSM dicetak oleh Syamsul Chaeruddin, Nemanja Vucicevic dan Aditya Putra Dewa. Sedangkan gol balasan Sriwijaya dicetak oleh Gora Ljubojevic (43 dan 82) dan Mouri Makan (69). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Palembang - Sriwijaya Football Club meminta Presiden Joko Widodo turun tangan mengatasi kisruh antara Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI. Achmad Haris, sekretaris tim Sriwijaya, mengatakan keterlibatan Jokowi penting agar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dapat membatalkan pembekuan PSSI. Tanpa campur tangan Presiden, Sriwijaya pesimistis sepak bola kembali bergerak.

"Kalau Jokowi benar-benar negarawan, dia harus memikirkan rakyat (pencinta bola)," kata Haris, Selasa, 26 Mei 2015. Menurut dia, saat ini Menteri merasa di atas angin meski banyak pihak mendesaknya, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, untuk mencairkan status PSSI. Alasannya, keputusan Menteri Imam didukung pemerintah pusat. Bagi Sriwijaya FC, semua pihak harus mengutamakan kemajuan sepak bola dengan melakukan berbagai pembenahan.

Menurut Haris, pihaknya merupakan salah satu korban pembatalan kompetisi pramusim dan penghentian Liga Qatar National Bank. Imbasnya,
saat ini Sriwijaya sedang merumahkan dua pelatih dan empat pemainnya. Sedangkan sebagian besar pemainnya tetap berada di Palembang.

Bagi pemain dan pelatih yang dirumahkan, mereka akan mendapatkan gaji sebesar 10 persen dari nilai kontrak. Adapun bagi pemain yang tetap berada di Palembang, mereka akan menerima gaji sebesar 25 persen. Kondisi ini akan berlangsung hingga ada kejelasan nasib Liga Qatar National Bank.

Faisal Mursyid, Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, selaku operator klub, mengatakan pihaknya menyambut gembira bila Menpora mengindahkan pernyataan Jusuf Kalla yang menyebutkan akan ada pencairan status PSSI. Sebab, setelah pembekuan dicabut, biasanya akan ada normalisasi liga serta kompetisi terkait. "Tentu akan kami sambut hangat kalau benar-benar ada pencabutan itu," ujar Faisal.

Faisal meneruskan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan nasib liga super atau kompetisi pramusim. Sebab, semua pihak masih menunggu kabar dari kantor Kemenpora. Jika pembekuan dicabut, ada kemungkinan Sriwijaya akan kembali mengumpulkan semua pemain dan pelatih untuk memulai program latihan. "Kami ingin segera ada kabar gembira."

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

3 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

13 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

13 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

16 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

16 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

17 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

17 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

18 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya