Presiden Joko Widodo berada di dalam mobil setelah tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, 23 Mei 2015. Jokowi beserta keluarga pulang ke Solo untuk mempersiapkan pernikahan putra sulungnya Gibran Rakabuming dengan Selvi Ananda Putri. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
TEMPO.CO,Manado - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam kaitan dengan kisruh sepak bola nasional. "Saya memerintahkan Menpora untuk menjamin kompetisi sepak bola antardaerah terus bergulir," kata Presiden Jokowi di Manado, Jumat, 29 Mei 2015.
"Dalam pembenahan persepakbolaan, yang terpenting adalah pembinaan sepak bola, yang menjadi dasar kompetisi sepak bola nasional yang fair," kata Jokowi.
Karena itu, menurut Jokowi, dibutuhkan organisasi sepak bola yang sehat dan dipercaya masyarakat. Jokowi mengatakan saat ini adalah waktu untuk berbenah bagi persepakbolaan nasional.
Jokowi juga tampak tidak takut akan sanksi yang mungkin dijatuhkan FIFA. "Tak apa-apa kita absen dalam kompetisi internasional sementara, tapi kita bisa membangun prestasi besar pada masa datang," kata Jokowi. (Baca: PSSI: Sanksi FIFA Tak Terhindarkan)
Menurut Jokowi, kalau organisasi sepak bola di Indonesia sudah tertata dengan baik, barulah Indonesia bisa berbicara tentang pencapaian prestasi. "Saya yakin, setelah pembenahan ini selesai, prestasi sepak bola kita terus merangkak naik," kata Jokowi. (Baca: Menpora: Konflik PSSI Akan Selesai Jika Mafia Dihilangkan)