Pemain Sriwijaya FC saat latihan ujicoba lapangan di Stadion Andi Matalatta, Makassar, 10 April 2015. Sriwijaya FC akan menghadapi tuan rumah PSM Makassar pada laga lanjutan Liga QNB di Makassar, Sabtu esok. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Palembang - Sejumlah perusahaan swasta nasional untuk sementara waktu menarik diri dalam mendanai klub Sriwijaya Football Club. Hal ini merupakan imbas dari berhentinya Liga Qatar National Bank serta kompetisi lain. Meski demikian, manajemen tetap dapat menjaga eksistensi klub karena masih mendapatkan dana dari sumber lain.
Nirmala Dewi, Direktur Pemasaran dan Promosi PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku operator klub, mengatakan pihaknya masih memiliki sponsor lama dan fanatik. Sponsor tersebut adalah PT Bukit Asam, PT Bank Sumsel Babel, serta PD Pertambangan dan Energi. Mereka berjanji tetap mengucurkan dana meskipun Sriwijaya sedang tidak ada kegiatan. "Kami masih memiliki sponsor tradisional yang tetap membantu klub," kata Nirmala, Selasa, 2 Juni 2015.
Akibat kisruh antara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, serta PT Liga Indonesia, otoritas sepak bola nasional mendapat sanksi dari FIFA. Imbasnya, liga dan kompetisi lokal tidak mendapat legalitas dari federasi dunia itu. Alasan itulah yang menjadikan sponsor Sriwijaya, seperti PT Pos dan Extra Joss, menarik diri dari kewajiban mereka sebagai sponsor klub asal Palembang, Sumatera Selatan, itu.
Presiden klub, Dodi Reza Alex, mengatakan pihaknya mengalami kerugian secara finansial dan psikologis atas sanksi FIFA. Untungnya tidak semua mitranya hengkang setelah pembekuan PSSI sehingga klub dapat tetap berjalan. Dodi menyebut mitra yang turut andil dalam membesarkan klub mereka sebagai mitra yang hebat. "Mereka tetap menyalurkan dana tanpa melihat persoalan yang sedang terjadi," ujar Dodi.
Dodi menuturkan, dengan sumber keuangan yang jelas itu, manajemen memutuskan untuk tidak membubarkan tim. Pihaknya hanya melakukan penghematan dengan memotong gaji pemain dan pelatih. Kondisi ini diharapkannya dapat bertahan hingga liga kembali dibuka pada akhir Juli nanti. "Kami tetap menghimpun pemain agar mereka tidak bermain di sembarang kompetisi."