Skandal Suap: Warga Malaysia Ini Rusak Sepak Bola Indonesia  

Reporter

Kamis, 18 Juni 2015 06:18 WIB

Suporter klub Deltras Sidoarjo berunjuk rasa di depan Kantor PSSI, Jakarta, (21/6). Mereka berunjuk rasa terkait adanya dugaan pengaturan skor di pertandingan Perseba Bangkala melawan Perseta Tulungagung sehingga mengganjal Deltras Sidoarjo melaju ke babak 12 besar. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -Praktek pengaturan skor pertandingan di Liga Indonesia diduga melibatkan warga Malaysia. “Kalau tidak salah dia juga pernah bermain di timnas Malaysia. Dia yang merusak sepak bola Indonesia,” kata mantan pelatih tim Divisi Utama, Gunawan, di hadapan wartawan di Jakarta, 17 Juni 2015.

Gunawan hadir dalam jumpa pers itu bersama mantan pelatih lainnya, Agus Yuwono, didampingi tim advokasi dari berbagai lembaga swadaya masyarakat. Sehari sebelumnya, tim advokasi itu juga menyertai BS saat melaporkan dugaan pengaturan skor di Liga Indonesia periode 2000-2015 ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.


Gunawan, yang menjadi pelatih tim Persipur Purwodadi pada 2013, mengaku ikut menerima suap dan terlibat dalam pengaturan skor sembilan pertandingan di Divisi Utama. “Setiap pertandingan, kami mendapatkan Rp 400 juta,” kata dia. “Dia (penyuap) memberikan separuh sebelum pertandingan. Sisanya diberikan setelah pertandingan selesai. Dia membayar dengan uang tunai.”


Menurut Gunawan, bukan hanya dia yang terlibat dalam pengaturan itu. “Semua pemain juga ikut terlibat,” kata dia. “Satu orang pemain mendapatkan Rp 10-15 juta.”


Pria yang kini tak lagi aktif di sepak bola ini mengatakan, sepekan sebelum pertandingan, pria asal Malaysia itu akan datang menemui manajemen tim. “Dia datang bersama orang yang membawa uang,” kata Gunawan lagi. Pengaturan skor yang dilakukan pun mencakup di menit-menit mana sebuah gol akan terjadi. Pada saat pertandingan, kata Gunawan, pria itu juga selalu hadir.

Modus yang diceritakan Gunawan mirip dengan yang dialami Agus Yuwono. Ia mengaku, selama berkarier sebagai pelatih, sempat tiga kali didekati penyuap, tapi selalu menolak. Pada 2012, saat menangani Persidafon Dafonsoro (Jayapura), ia ditawari Rp 150 juta agar timnya mengalah 3-0 atau 3-1 saat melawan Persiwa Wamena.


Saat menangani Persegres Gresik di Liga Super Indonesia musim 2014, ia dua kali didekati orang asing dan ditawari Rp 200 juta agar timnya mau meraih hasil seri, yakni saat melawan Persik Kediri dan Barito Putera. Ia menolak, tapi kedua pertandingan itu tetap berakhir seri. Dalam pertandingan itu ia pun melihat keanehan-keanehan. “Misalnya, seorang bek yang seharusnya mengoper kepada temannya, malah memberikan bola ke lawan. Tapi saya tidak bisa menuduh pemain itu karena saya tidak memiliki bukti."

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pemerintah belum terpikir untuk membubarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia—yang kini sudah dibekukan--dan membentuk federasi baru. Soal kasus mafia skor, ia hanya berkata singkat. "Kita dorong Kapolri membongkarnya."

TIKA PRIMANDARI | RINA WIDIASTUTI | GADI MAKITAN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya