TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Etik PSSI T.M Nurlif memberikan waktu pada mantan Dewan Kehormatan PSSI, Djohar Arifin Husin, untuk mengajukan banding terhadap putusan Komite Etik. Dia menjelaskan, Komite Etik sangat menunggu adanya klarifikasi dari Djohar terhadap pelanggaran etik yang ditemukan oleh lembaganya.
"Djohar punya waktu 14 hari untuk melakukan banding," kata Nurlif, saat jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015.
Anggota Komite Etik PSSI Haryo Yuniarto mengatakan Komite bisa memberikan keringanan hukuman jika Djohar mau datang untuk mengklarifikasi pelanggaran-pelanggaran etik yang dilakukannya. "Jika dia, Djohar, menyadari kekeliruannya, kemudian mengajukan permohonan maaf pada Ketua Umum PSSI, La Nyala Mataliti, dan Ketua Umum memaafkannya bisa jadi sanksi yang sudah kami keluarkan ini gugur," tuturnya.
Menurut Haryo, kebijakan tersebut, memberikan kesempatan bagi Djohar untuk klarfikasi, telah sesuai dengan Pasal 118 Kode Disiplin PSSI. "Ini lingkup olahraga, sehingga jika yang bersalah menyadari kekeliruannya bisa jadi dimaafkan," ucapnya.
Berdasarkan Keputusan Komite Etik PSSI Nomor 001/KEP/KE/PSSI/VII-15, mantan Dewan Kehormatan PSSI, Djohar Arifin Husin, terbukti melanggar kode etik PSSI. Komite Etik lantas menghukum mantan Ketua Umum PSSI tersebut dengan cara memberhentikan Djohar dengan tidak hormat dari Anggota Kehormatan PSSI periode 2015-2019. Selain itu, Komite Etik,
juga melarang Djohar beraktivitas dalam kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola di lingkungan PSSI, AFC, dan FIFA seumur hidup terhitung sejak 8 Juli 2015.
Sedangkan Djohar Arifin sendiri telah mengundurkan diri dari Dewan Kehormatan PSSI sejak 24 Juni lalu. Dia menuturkan, tak ada ancaman atau tekanan dari siapa pun atas keputusannya tersebut. "Saya happy banget atas keputusan yang saya ambil," ujarnya saat itu.
GANGSAR PARIKESIT
Berita terkait
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
7 April 2023
Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.
Baca SelengkapnyaBerdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda
17 Februari 2023
PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan
14 Oktober 2022
Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca SelengkapnyaKongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama
29 Mei 2021
Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo
19 April 2021
PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.
Baca SelengkapnyaBegini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional
11 Februari 2021
Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.
Baca SelengkapnyaPSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2
19 Januari 2021
PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.
Baca SelengkapnyaPSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021
26 Desember 2020
PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.
Baca SelengkapnyaFIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaAndik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang
24 November 2018
Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.
Baca Selengkapnya