Panitia Piala Presiden di Makassar Turunkan Harga Tiket
Editor
Sapto yunus koran
Selasa, 15 September 2015 22:04 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Panitia pelaksana Piala Presiden akan menurunkan harga tiket pertandingan leg kedua babak delapan besar antara PSM dan Mitra Kukar di Stadion Mattoangin, Makassar, 26 September nanti. Panitia akan mencetak sekitar 20 ribu lembar tiket. “Kami tambah jumlah tiket dan mengurangi harganya ketika PSM bermain di kandang sendiri nanti,” kata Ketua Panitia Piala Presiden, Ramli Manong, Selasa, 15 September 2015.
Ramli mengatakan, pada babak penyisihan Grup D, pihaknya mencetak 15-18 ribu lembar tiket. Untuk babak delapan besar, panitia mencetak tiket lebih banyak karena diprediksi animo penonton meningkat. “Pasti penonton lebih banyak nanti, dibanding saat penyisihan grup,” tutur Ramli.
Menurut dia, harga tiket juga dipastikan turun. Harga tiket VIP utara/selatan akan turun menjadi Rp 50 ribu dari sebelumnya Rp 55 ribu. Begitu juga harga tiket VIP utama, turun dari Rp 100 ribu menjadi Rp 75 ribu. “Kalau tribun terbuka tetap Rp 20 ribu,” ucap Ramli.
Untuk pengamanan pertandingan, Ramli mengatakan pihaknya bakal melibatkan anggota kelompok suporter PSM dan menambah jumlah anggota Korps Marinir TNI AL. “Polisi kami kurangi dan tambah Marinir, jumlah pengamanan tetap 250 orang. Kami juga sudah menyurat ke Marinir,” ujar dia.
Ramli mengatakan kelompok suporter dilibatkan berjaga di pintu stadion agar mengetahui anggotanya yang masuk stadion untuk menghindari adanya suporter yang membawa senjata tajam, anak panah, atau flare. “Kan kami dirugikan kalau ada suporter bawa flare karena pertandingan bisa dihentikan dan kami kena sanksi,” kata dia.
Panitia juga akan membuka empat pintu masuk stadion untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penonton. Di babak penyisihan, panitia membuka hanya dua pintu.
Menteri Seni dan Kreasi kelompok suporter The Macz Man, Andi Syam Paswah, mengapresiasi panitia yang akan melibatkan kelompok suporter. Dia mengatakan kelompok suporter siap membantu panitia pelaksana. “Ini hal yang positif. Yang penting komunikasi harus bagus, supaya kita bisa ikuti aturan yang sudah berlaku,” kata pria yang akrab disapa Coklat itu.
DIDIT HARIYADI