Sanksi Presiden FIFA dan UEFA Tinggal Tunggu Waktu

Reporter

Editor

guruh riyanto

Kamis, 8 Oktober 2015 03:35 WIB

Presiden FIFA Sepp Blatter dihujani uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. FIFA akan melakukan kongres luar biasa untuk mengadakan pemilihan Presiden untuk mengantikan Sepp Blatter pada 26 Februari 2016. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Sanksi skors bagi Presiden Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Sepp Blatter dan Presiden Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) Michel Platini tinggal menunggu waktu. Komite Etik FIFA mengirim rekomendasi kepada Badan Ajudikasi untuk menjatuhkan sanksi kepada kedua pejabat tersebut.

Penasihat Blatter, Klaus Stohlker, mengatakan Komite Etik mengusulkan sanksi skors hingga 90 hari. "Yang kami tahu, Presiden Blatter mendengar bahwa ia bisa dihukum 90 hari," ujarnya, seperti diberitakan The Guardian. Selain Stohlker, beberapa sumber di FIFA menyatakan hal yang sama.

Komite Etik menyampaikan rekomendasi itu menyusul penyelidikan kasus korupsi Blatter oleh Kejaksaan Swiss. Penyelidikan itu berfokus pada dua dugaan. Pertama, Kejaksaan menganggap Blatter merugikan FIFA dalam soal hak siar Piala Dunia. Blatter diduga menjual hak siar kepada Asosiasi Federasi Sepak Bola Karibia. Asosiasi itu kemudian menjual kembali hak tayang itu lkepada televisi lokal.

Kedua, Blatter dianggap melakukan pembayaran bermasalah kepada Presiden UEFA Michel Platini senilai 1,3 pound sterling atau sekitar Rp 27 miliar. Kasus pembayaran itu turut menyeret Platini ke Komite Etik FIFA. Komite Etik juga mengeluarkan rujukan sanksi yang sama bagi Presiden UEFA tersebut.

Namun Stohlker yakin kliennya, Blatter, akan lolos dari hukuman skors tersebut. "Kabar itu disampaikan kepada Presiden sore ini. Ia tenang. Ingat, ia merupakan ayah Komite Etik," ujar Stohlker seperti diberitakan BBC. Stohlker menyebutkan Komite Etik belum membuat keputusan akhir.

Sebelumnya, skandal korupsi memaksa Sep Blatter mengundurkan diri dari jabatan Presiden FIFA. Ia menyatakan akan berhenti dari jabatan tersebut pada Februari 2016. Pada Mei 2015, tujuh pejabat senior FIFA ditangkap karena tuduhan korupsi. Dua di antaranya menjabat Wakil Presiden. Mereka dituding melakukan korupsi sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun.

THE GUARDIAN | BBC | GURUH RIYANTO

Berita terkait

Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

21 Desember 2022

Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

Sepp Blatter mengatakan telah mencoba mengendalikan bisnis tetapi telah berulang kali gagal.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

12 November 2022

Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

The Guardian merilis laporan adanya dugaan suap kepada para pejabat FIFA untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Baca Selengkapnya

Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

9 November 2022

Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengatakan seharusnya yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

19 Oktober 2022

Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

Gianni Infantino bertemu Presiden Jokowi bicarakan persepakbolaan nasional setelah Tragedi Kanjuruhan. Ini profil Presiden FIFA.

Baca Selengkapnya

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

22 Desember 2020

FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

Badan sepak bola dunia atau FIFA mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan kriminal terhadap mantan presidennya, Sepp Blatter.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

3 Mei 2020

FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA mendesak Kejaksaan Agung Swiss melanjutkan proses penyelidikannya terhadap kasus pelanggaran hukum Sepp Blatter.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya