FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Azwan Karim yakin Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola (FIFA) tidak akan membuat kesepakatan-kesepakatan yang tidak sesuai dengan statuta mereka saat bertemu dengan pemerintah Indonesia awal November ini.
"FIFA akan merujuk pada statutanya," kata Azwan melalui sambungan telepon, Jumat, 30 Oktober 2015. “Mereka ajek soal itu.”
Pada 25 September lalu, melalui situs resminya FIFA menyatakan akan mengirim utusannya bersama Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) ke Jakarta. Tujuannya adalah membantu PSSI bernegosiasi dengan para pemangku kepentingan dan mengidentifikasi solusi bagi persepakbolaan Indonesia untuk memastikan skors atas Indonesia bisa segera dicabut.
Menurut Azwan, pandangan FIFA soal pencabutan sanksi sangat sederhana. “Mereka akan mengacu pada statuta FIFA Pasal 13 dan 17. Pasal 13 membahas soal kewajiban anggota FIFA, sedangkan Pasal 17 soal independensi,” kata dia. “Berdasarkan itu, sanksi bisa dicabut jika kewenangan pengelolaan sepak bola Indonesia dikembalikan kepada PSSI.”
Sebelumnya, melalui situs resmi PSSI, Azwan menyatakan delegasi FIFA akan tiba di Jakarta pada Ahad, 1 November 2015. Agenda mereka baru akan dilaksanakan pada 2 dan 3 November. "PSSI masih menunggu kepastian Presiden Joko Widodo agar bisa bertemu delegasi bersama FIFA dan AFC ini. PSSI juga berharap pertemuan ini menjadi titik awal pencerahan sepak bola Indonesia," ujarnya.
