Kas Hartadi, pelatih Pusamania Borneo FC. Pusamaniafc.com
TEMPO.CO, Sidoarjo - Pelatih Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi, mengakui salah menerapkan strategi saat timnya dilumat Surabaya United dengan skor 1-3. Laga itu berlangsung pada babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin, 30 November 2015.
Menurut pelatih yang pernah membawa Sriwijaya FC menjadi juara ISL 2012 itu, ia salah mengganti pemain sehingga timnya kebobolan tiga gol pada babak kedua. Pergantian Arpani oleh Srdjan Lopicic mengubah jalannya pertandingan.
"Kesalahan saya memasukkan Lopicic karena saya lihat Arpani tidak berkembang lagi. Kebetulan juga Sutan Sama bermain agak ke bawah," kata pelatih yang menggantikan pelatih kepala Iwan Setiawan itu saat jumpa wartawan seusai pertandingan.
Akibat pergantian itu, lini tengah lapangan dikuasai pemain Surabaya United. "Babak pertama kami menguasai permainan, tapi babak kedua ada pergantian. Arpani digantikan Lopicic. Sejak saat itu, permainan kami kalah di lini tengah," ujarnya.
Selain itu, Kas menilai pada babak kedua fisik pemain agak menurun. Karena itu, menatap babak delapan besar nanti, ia akan meningkatkan fisik pemainnya. "Agar di babak kedua tidak kedodoran lagi," ucapnya.
Pusamania dilumat Surabaya United dengan skor 1-3. Satu-satunya gol Pusamania dicetak pemain tengah Sutan Sama saat babak pertama baru berjalan 16 menit. Sedangkan tiga gol Surabaya United dilesakkan Ilham Udin Armaiyn (2 gol) dan Thiago Furtuoso Dosantos pada babak kedua.
Meski kalah, Pusamania tetap menyusul PS TNI dan Surabaya United ke babak delapan besar setelah terpilih menjadi satu di antara dua tim terbaik peringkat ketiga dengan mengoleksi 7 poin.