TEMPO.CO, Malang - Jafri Sastra pernah melatih Esteban Vizcarra di Semen Padang sehingga ia mengetahui kelebihan dan kekurangan gelandang serang berkebangsaan Argentina itu. Jafri mengakui Esteban menjadi salah satu kekuatan Kabau Sirah—julukan Semen Padang.

Kini, Jafri melatih Persipura Jayapura dan Esteban membela Arema Cronus di kompetisi Indonesia Soccer Championship. Namun pengalaman bersama Esteban di Semen Padang sangat berguna bagi Jafri saat tim Mutiara Hitam akan menghadapi Singo Edan di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada hari ini, Minggu, 26 Juni 2016.

“Kami sudah paham ia jadi salah satu roh kekuatan Arema Cronus seperti dulu ia main di Semen Padang,” kata Jafri, Sabtu, 25 Juni 2016.

Jafri memastikan Boaz Salossa dan kawan-kawan siap mematikan pergerakan Esteban seperti saat Jafri melatih Mitra Kukar di turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015. Pada leg pertama yang dihelat di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, pada Sabtu malam, 9 Januari 2016, tim Naga Mekes mempecundangi Arema dengan skor 2-1.

Sebagai kilas balik saja, Mitra Kukar lolos ke final setelah mengalahkan Arema di Stadion Kanjuruhan 3-2 pada leg kedua, Minggu 17 Januari. Kemenangan ini mengubah agregat gol jadi 3-3. Akhirnya, Mitra pula yang jadi juara Piala Jenderal Sudirman setelah mengalahkan Semen Padang 2-1 di partai final yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 24 Januari 2016.

“Tentu kami ingin mengulanginya. Kami sudah siapkan taktik dan strategi untuk mengatasi dia dengan pendekatan sedikit berbeda dibanding saat kami bertemu di Piala Jenderal Sudirman,” ujar Jafri.

Begitupun, Jafri menjelaskan, ia belum bisa memastikan perubahan taktik permainan seperti menempatkan James Koko Lomell agak di belakang saat Persipura melibas Barito Putra (Senin, 13 Juni) dan PS TNI (Minggu, 19 Juni). James yang aslinya penyerang dimainkan agak ke belakang untuk rajin memasok umpan ke kawan-kawannya di barisan depan. Perubahan taktik ini berbuah dua kemenangan beruntun bagi Persipura: Barito keok 4-5 dan PS TNI takluk 1-2.

“Perubahan pakem tergantung situasi di lapangan. Apa pun pakem permainan kami, tujuan akhirnya untuk mencapai kemenangan dengan cara terbaik,” ujar Jafri.

Sedangkan Boaz mengaku sudah hafal gaya permainan Esteban dan sebagian besar pemain Arema Cronus. Namun, kata dia, seluruh pemain harus diwaspadai lantaran materi pemain asuhan Milomir Seslija merata di semua lini.

Karena itu pula Boaz tak ingin egoistis saat bermain. Ia akan berusaha menekan keinginan mencetak gol. Bila kemudian Boaz bisa mencetak gol, itu merupakan hasil kerja sama tim, bukan hasil kerja individual.

ABDI PURMONO