TEMPO.CO, Gianyar - Pembatalan pertandingan perdana kualifikasi sepak bola PON XIX 2016 antara skuat Bali kontra NTB yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung Senin, 5 Oktober 2015 sore, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali menuai protes.
Sekertaris Asprov tim sepak bola NTB, Muhazam, mengatakan akan menuntut ganti rugi biaya yang selama ini telah dikeluarkan selama persiapan. "Kami akan bersurat ke tim transisi diteruskan ke KONI dan yang terkait mengenai kompensasi biaya ganti rugi Rp 250 juta. Kami hanya dibantu KONI daerah Rp 40 juta selebihnya biaya pribadi," ujar Muhazam, di Gianyar, Senin, 5 Oktober 2015.
"Kalau tim transisi kemarin ngancam-ngancam kami kalau gunakan dana APBD dan APBN akan diproses di KPK, lalu uang pribadi kami mau diapakan kalau seperti ini," ujar Muhazam
Ia sangat kecewa dengan pembatalan yang begitu tiba-tiba. "Kami sudah melakukan persiapan cukup lama ketika PSSI, KONI memberikan schedule kepada kami di daerah. Kami langsung berkoordinasi dengan KONI daerah dan melakukan persiapan. Kami banyak mengeluarkan dana pribadi," kata dia.
Muhazam menuntut tanggung jawab sepenuhnya kepada Kemenpora terkait pembinaan sepak bola. "Pra PON ini kan gawe nasional, kok sebegitunya Kemenpora melalui tim transisi seenaknya membatalkan itu. Di mana dia tunjukkan rasa pembinaan itu yang disebut-sebut tim transisi, kalau caranya seperti ini," ujarnya.
Para skuat NTB, kata Muhazam, akan langsung dipulangkan. "Malam ini terpaksa para pemain harus kami pulangkan untuk efisiensi, dan kalau diam saja juga percuma. Kedua tentu terkait dengan masalah biaya," tuturnya.
BRAM SETIAWAN