Kata Milla Soal Saddil Ramdani Jadi Bek Sayap di Timnas Indonesia
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Nurdin Saleh
Minggu, 26 November 2017 07:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla menggunakan taktik sedikit berbeda dalam laga persahabatan kontra Guyana, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu, 25 November 2017. Di babak kedua, ia memasukkan penyerang sayap Saddil Ramdani dan memasangnya sebagai bek sayap kiri.
Pelatih asal Spanyol itu pun memuji pemain asal Persela Lamongan itu yang ia nilai mampu menjalankan perannya.
"Dia (Saddil) punya kompetensi dan kapasitas untuk menjadi full back kiri. Di sini kita bisa melihat Saddil Ramdani bisa beradaptasi dengan baik atas instruksi saya," ujar Milla seusai pertandingan.
Saddil masuk di babak kedua menggantikan Andi Setyo yang cedera. Ricky Fajrin yang sebelumnya bermain di bek kiri ditarik menjadi bek tengah bersama dengan Hansamu Yama. Dengan rotasi itu, Milla mempertahankan formasi 4-2-3-1 yang sejak awal pertandingan ia gunakan.
Saddil pun tampil cukup menjanjikan di sisa waktu babak kedua. Beberapa kali, ia mampu meredam serangan Guyana dan bahkan kerap ikut maju menyerang. Ia menjadi full back yang melapisi pergerakan Osvaldo Haay.
"Kita bisa melihat Saddil bisa memberikan opsi plus untuk bisa bermain di sayap dan kita lihat ketika menyerang, kita punya dua sayap kiri. Saya sangat senang untuk Saddil," ujar Milla.
Saddil sendiri mengaku selalu siap menjalankan instruksi dari Milla. Ia mengatakan tak bermasalah bermain di posisi manapun, meski berperan sebagai bek kiri baru kali ini ia jalani.
"Saya mendapat banyak ilmu dari Ricky Fajrin dan senior lain di bek kiri, saya dapat banyak arahan," kata pemain berusia 18 tahun itu.
Salah satu alasan Milla memasang Saddil sebagai full back adalah melimpahnya pemain sayap bertipe cepat di Indonesia. Milla mengatakan Indonesia kebanjiran pemain dengan tipe seperti itu.
Di skuad yang dipanggil saat ini, terhitung ada nama Febri Haryadi, Osvaldo Haay, Saddil Ramdani, Ilham Udin Armayin, hingga pemain muda Egy Maulana Vikri. Belum lagi jika menghitung nama-nama pemain senior yang tak dipanggil Milla. Masih ada nama-nama besar seperti Andik Vermansyah, Irfan Bachdim, hingga Rizki Pora.
Di pertandingan kontra Guyana, Timnas Indonesia berhasil menang 2-1. Dua gol Indonesia diciptakan oleh penyerang Ilija Spasojevic.
