Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi yang juga Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dalam sesi foto bersama TEMPO di kantornya Jl. Merdeka Timur, Jakarta Pusat, 22 November 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi meminta operator pelaksana Liga 1 Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk segera melunasi utangnya kepada klub.
"Pelunasan dari PT Liga ada hambatan karena administrasi," kata Edy saat ditemui dalam acara awarding night Liga 1 Go-Jek Traveloka, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Desember 2017.
PT LIB memang seharusnya memberikan subsidi kepada tiap klub di Liga 1 Indonesia. Masing-masing klub disubsidi Rp 7,5 miliar. Namun dalam perjalanannya, belum seluruh dana itu disalurkan.
Karena itu, Edy pun mengatakan evaluasi keuangan 2017 telah dilakukan. Ia berharap masalah ini tak kembali terulang. Ia pun mengatakan seluruh utang akan dilunasi secepatnya. "Secepat mungkin selesai, usahakan di bulan ini, paling lambat Januari," kata dia.
Dana Rp 7,5 miliar seharusnya dibayarkan dalam beberapa termin. Dengan tidak dibayarkannya sebagian subsidi itu, beberapa klub terkena masalah. Bahkan beberapa dikabarkan harus menunggak gaji pemainnya.
Edy mengatakan hal ini tak boleh lagi terjadi pada musim mendatang. Khusus soal pembayaran gaji atlet, pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad itu meminta agar gaji segera dibayarkan.
"Ke depan kami yakinkan akan dibayar," ucap Ketua PSSI itu.
Soal Rumor Liga 1 2024-2025 Terapkan Kuota 8 Pemain Asing, Ini Respons PSSI
13 jam lalu
Soal Rumor Liga 1 2024-2025 Terapkan Kuota 8 Pemain Asing, Ini Respons PSSI
Anggota Komite Executive (Exco) Arya Sinulingga mengatakan pihaknya selalu terbuka dengan peluang adanya regulasi baru untuk Liga 1, termasuk penambahan kuota pemain asing.