TEMPO.CO, Jakarta - Febri Hariyadi akan menjadi salah satu pemain andalan Persib Bandung dalam mengarungi Liga 1 2018. Ia mampu menjadi pilihan utama klub itu setelah musim lalu terus unjuk aksi cemerlang, termasuk di Timnas U-23.

Apa rahasia dia? "Yang jelas sih saya sendiri selalu menyikapi diri saya untuk lebih kerja keras lagi, karena saya sadar masih butuh kerja keras dan pengalaman yang jauh lebih besar lagi," ujar Febri seusai mengikuti latihan rutin bersama Persib, di stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Selasa, 27 Februari 2018.

Pemain kelahiran Bandung, 22 tahun silam, itu berpesan bagi anak muda yang bercita-cita untuk menjadi pesepakbola profesional, maka tekad baja harus senantiasa bergumul sejak dalam pikiran apalagi perbuatan. "Saya pikir sih buat anak muda juga buat saya sendiri ya harus lebih keras lagi latihan karena itu modal penting," ujarnya.

Karier Febri terbilang cepat melesat. Pada 2016 lalu, pelatih Persib saat itu Dejan Antonic menariknya dari Diklat Persib untuk masuk tim senior. Saat itu, Dejan memang diproyeksikan manajemen untuk bisa memaksimalkan potensi pemain muda Persib.

Febri tak menyia-nyiakan kesempatan dan mampu menampilkan permainan apiknya saat diberi kesempatan untuk mencicipi lapangan hijau. Ketika Dejan memutuskan hengkang dari Persib dan digantikan oleh Djadjang Nurdjaman pada pertengahan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 lalu, Febri menjadi salah satu pemain muda yang dipertahankan Djadjang. Di bawah komando Djanur, Febri semakin sering dimainkan dan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar semakin mendekati bernas.

Nama Febri pun menjadi semakin tenar dan dikenal banyak bobotoh. Para suporter Persib kerap mengelu-elukan pemilik nomor punggung 13 itu karena kecepatan larinya dan kemampuan individulnya yang menonjol.

Ferbi mengaku cukup sering melakukan latihan di luar jadwal latihan bersama tim. Di sela waktu senggang, jebolan sekolah sepak bola (SSB) Uitspaning Na Inspanning (UNI) Bandung ini rupanya cukup sering berlatih sendirian untuk mengasah skill individu.

"Ya kalau ada libur di SSB dulu, saya latihan sendiri di rumah, kisarannya kurang lebih 2 jam lah sehari. Ya yang penting sih latihan ke bola juga (penguasaan bola)," ujarnya.

Bersinar bersama Persib membuat Febri langsung dilirik oleh Pelatih Timnas Luis Milla. Tampaknya, Milla kepincut dengan kemampuan Febri Hariyadi yang kala itu menjadi pemain inti skuad Maung Bandung.

"Masalah target, yang jelas saya juga ingin berprestasi di Persib dan juga timnas bisa meraih trofi. Persib bisa juara di Liga dan timnas juga bisa berprestasi di Asean Games," kata Febri.