Jeblok di Awal Tangani Timnas U-19, Begini Penjelasan Bima Sakti
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Hari Prasetyo
Selasa, 27 Maret 2018 14:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Indonesia U-19, Bima Sakti, harus mengawali karier kepelatihannya dengan hasil buruk. Setelah kalah dari senior mereka, timnas U-23, pada laga uji coba, Februari lalu, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan kembali harus menerima kekalahan 1-4 dalam laga melawan Jepang U-19, Ahad, 25 Maret 2018.
Baca: Suporter Timnas U-19 Teriakan Nama Indra Sjafri, Ini Kata Bima
Dua hasil buruk ini langsung mendapat sorotan. Bima sendiri mengaku tak terlalu ambil pusing dengan kritikan ini. Ia mengatakan sebenarnya tak banyak perubahan yang dia buat sejak ditunjuk menggantikan Indra Sjafri pada November 2017.
"Apa yang coach Indra tanamkan, canangkan di timnas U-19, yang pasti yang baik, kita selalu jaga. Yang kurang kami perbaiki. Saya tetap respect dengan coach Indra Sjafri, tetap berterima kasih juga," kata Bima saat dihubungi Tempo, Selasa, 27 Maret 2018.
Karena itu, Bima mengatakan tak banyak mengubah komposisi pemain dalam skuad U-19. Nama-nama seperti Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, hingga Witan Sulaeman tetap disertakan Bima. Hanya saja, ada beberapa nama baru seperti Toldo Rivaldo dari Persipura.
Kekalahan di dua laga uji coba, menurut Bima, belum bisa dijadikan patokan. Apalagi sejak ajang kualifikasi Piala AFC di Korea Selatan pada November 2017, skuad Garuda Nusantara belum lagi berkumpul secara serius. "Kemarin itu mereka sudah hampir lima-empat bulan tak bertanding," katanya.
Apalagi, dua lawan yang dihadapi, yakni timnas U-23 dan Jepang U-19, merupakan tim yang memiliki level di atas timnas U-19. Dalam pertandingan terakhir, Bima sengaja memainkan hampir seluruh pemainnya, dengan merotasi pemain besar-besaran pada babak kedua. Tujuannya, kata Bima, agar tiap pemain bisa merasakan atmosfer bermain dengan tim kuat.
Penampilan timnas U-19 saat menghadapi Jepang paling mendapat sorotan. Tertinggal 0-1 di babak pertama, Indonesia harus kalah telak 1-4 di akhir pertandingan. Menjelang akhir pertandingan, sejumlah suporter yang kecewa dengan permainan timnas, meneriakkan nama Indra Sjafri berkali-kali.
Bima sendiri tak mau ambil pusing dengan hal ini. Risiko ini, kata dia, sudah ia antisipasi sejak ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada November 2017. Indra Sjafri yang masih berkomunikasi dengannya, juga kerap mengingatkannya akan risiko ini.
"Coach Indra pernah cerita sama saya, bahkan dulu dia di awal-awal banyak yang mengkritik. Bahkan ada mantan pemain senior, yang bilang Indra Sjafri tak bisa melatih. Itu wajar. Saya pikir ini juga awal buat saya," kata Bima.
Ia pun berharap masyarakat dapat bersabar untuk proses menuju timnas Indonesia U-19 yang lebih baik.
Baca: Egy Maulana Vikri Main di Eropa, Begini Pesan Bima Sakti
"Wajar mereka ingin timnas menang, ingin timnas juara. Wajar mereka mengeluh. Tapi, menurut saya, ini pengalaman pertama buat saya, semoga bisa lebih baik ke depannya," katanya.
EGI ADYATAMA