TEMPO.CO, Surabaya - Legenda Persebaya Surabaya, Eri Irianto, pada hari ini, Selasa 3 April 2018, adalah tepat 18 tahun silam meninggal dunia saat membela timnya. Untuk memperingati tragedi itu, ofisial dan pemain Persebaya mengheningkan cipta sebelum memulai latihan.
Baca:
Lawan Barito, Pelatih Persebaya: Jangan Cuma Menang, Main Bagus
"Mari kita semua berdoa untuk almarhum, agar segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah," kata kapten Persebaya, Rendi Irwan, saat memimpin doa untuk Eri Irianto sebelum memulai latihan di Lapangan Kepolisian Daerah Jatim, Selasa, 3 April 2018.
Menurut Rendi, Eri adalah salah satu legenda Persebaya yang patut jadi panutan. Dia pun mengenang sang legenda dari tendangan geledeknya. "Waktu itu saya masih jadi bonek (suporter setia Persebaya) dan sering nonton beliau. Sekarang pun saya menjadikan beliau sebagai panutan."
Eri meninggal di usia 26 tahun ketika membela Persebaya melawan PSIM Yogyakarta dalam laga lanjutan Liga Indonesia di Stadion Gelora 10 November, Surabaya. Eri mengembuskan napas terakhir karena gagal jantung.
Dalam keriernya, Eri pernah bermain di Petrokimia Putra dan Kuala Lumpur FC. Eri memperkuat Persebaya dari musim 1998-2000. Di klub terakhirnya itu, pemain kelahiran Sidoarjo sukses membawa timnya menjadi runner-up Liga Indonesia 1998/1999.
NUR HADI