Musim 2017 ini PSSI menerapkan tambahan berupa adanya enam wasit asing pada paruh kedua musim. Kontroversi datang dari kepemimpinan wasit asing ini, seperti saat laga Persija vs Persib di pekan ke 33. Wasit asal Australia, Shaun Evans, menghentikan pertandingan setelah pemain Persib menolak melanjutkan laga. Pemain Persib memprotes kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan mereka. Wasit asal Iran Hasan Akrami, juga diprotes saat laga Madura United kontra Borneo FC. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yakin laga Persija Jakarta melawan Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2018, yang rencananya berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu 28 April, berjalan dengan aman.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono merasa cukup optimistis dengan hal itu setelah melihat kedua tim tersebut memiliki kesepahaman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ini masalah kesepahaman dan kedewasaan manajemen masing-masing klub bagaimana mengelola pertandingan itu dengan baik," ujar Joko ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu malam.
Joko sendiri mengakui rekam jejak pertemuan Persija dan Persib beberapa kali diisi pengalaman kelam. Namun, dia menyebut soal itu bukan alasan untuk memiliki kekhawatiran berlebihan.
Menurut dia, permasalahan dalam sepak bola harus dihadapi, bukan dihindari. "Sepak bola tidak boleh kalah dari semua kesulitan. Industri sepak bola harus tumbuh dan berkembang," tutur Joko.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) ini menyadari bahwa tidak mudah menaklukkan hambatan-hambatan itu.
Sebagai contoh, ketika baik PSSI maupun operator Liga 1 PT Liga Indonesia Baru (LIB) berusaha keras menekan angka kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di tahun 2018, tetap saja terjadi kejadian seperti kala Arema FC berhadapan dengan Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2018 yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu 15 April.
Pertandingan Liga 1 yang berakhir imbang 2-2 tersebut dihentikan pada detik-detik terakhir menjelang usai setelah terjadi lemparan-lemparan botol disusul masuknya suporter ke lapangan.