Pemain asal Serbia Bojan Malisic (kiri) menunjukkan kaos Persib di Graha Persib, Bandung, 5 Januari 2018. Bojan Malisic akan berlaga di Piala Presiden dan Liga Indonesia 2018. ANTARA
TEMPO.CO, Bandung - Bek asing Persib Bandung Bojan Malisic mengaku senang mendapatkan pengalaman baru harus menaiki kendaraan taktis (rantis) seusai menjalani sebuah pertandingan bersama Persib di Liga 1.
Pengalaman itu pertama kali dialami Bojan saat Persib melakoni laga tandang kontra Arema FC, di stadion Kanjuruhan, Malang, dua pekan lalu. Kala itu, pasca pertandingan berakhir, suporter fanatik Arema mengamuk dan membuat kerusuhan di sekitaran stadion.
Walhasil, pemain Persib pun harus meninggalkan stadion menggunakan rantis guna menghindari amukan dari suporter yang nyaris kehilangan nalar.
"Naik Barakuda (rantis) menjadi pengalaman pertama saya dan itu bertemu dalam suatu pertandingan, itu gila tapi inilah Indonesia, saya suka itu," ujar Bojan saat ditemui wartawan seusai latihan rutin di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Rabu, 25 April 2018.
Pemain berpaspor Serbia itu mengatakan memang mengetahui tentang kendaraan taktis, namun dia sedikit heran dimana fungsi rantis yang biasanya digunakan untuk mengangkut pasukan militer atau warga di daerah konflik, di Indonesia rantis digunakan untuk mengangkut pemain sepak bola.
"Tentunya di Serbia ada barakuda (rantis) tapi tidak digunakan seperti di sini. Tapi itu bagus ya saya suka untuk menyelamatkan hidup kita," katanya.
Hanya saja, kata dia, ketika menaiki rantis, memang agak sedikit panas. Bagaimana tidak, rantis memang bukan kendaraan yang diperuntukkan sebagai angkutan umum. Lapisan baja setebal antara 1-10 cm yang menyelimuti rantis memang membuat panas bagian dalam kendaraan itu.
"Memang agak sedikit panas ketika di dalamnya," ujar pemain yang sempat memperkuat South China itu sambil berkelakar.
Menghadapi Persija Jakarta dalam Liga 1 akhir pekan ini, kemungkinan skuad Maung Bandung--julukan Persib--akan kembali diangkut rantis. Hal itu, dilakukan lantaran seteru sengit kedua suporter yang tak kunjung mereda yang berpotensi menjadi semacam hooliganisme dalam laga nanti. "Tidak masalah kita naik barakuda lagi," katanya.