Stoke City: Padamnya Kick and Rush Setelah 10 Tahun
Reporter
Terjemahan
Editor
Hari Prasetyo
Minggu, 6 Mei 2018 16:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sabtu, 5 Mei 2018, adalah menandai kepastian masa Stoke City berada di Liga Primer Inggris hanya cukup 10 tahun sampai akhir musim ini, 2017-2018. Musim depan Stoke harus mengalami degradasi, yaitu turun divisi dan tampil di liga Championship.
Baca: Klasemen Liga Inggris: Tottenham Gagal Geser Liverpool
Akhir pilu dari Stoke itu terjadi di kandang sendiri, bet365 Stadium, Stoke-on-Trent. Mereka dikalahkan tamunya, Crystal Palace, 2-1. Kekalahan itu membuat Stoke terbenam di dasar klasemen, yaitu urutan ke-20, ketika kompetisi tinggal menyisakan satu pertandingan lagi.
Penonton tuan rumah berteriak dengan nada mengeluh setelah pemain Palace, Patick van Aanholt mencetak gol penentu kemenangan tim tamu pada menit 86 atau empat menit sebelum waktu pertandingan 90 menit habis.
Paul Lambert, yang ditunjuk sebagai manajer Stoke pada Januari 2018, hanya bisa pasrah setelah sebelumnya sempat cerah ketika Xherdan Shaqiri membawa tuan rumah memimpin 1-0 pada menit 43.
Jika skor bertahan imbang 1-1, setelah kapten tim James McArthur menyamakan kedudukan Palace menit 68, bertahan sampai babak kedua, Stoke masih bisa punya meski kecil pada pertandingan terakhir mereka musim ini.
Kiper Jack Butland, yang sempat dipanggil masuk tim nasional Inggris buat uji coba menjelang tampil di Piala Dunia 2018, tak kuasa menahan tembakan Van Aanholt, yang mengirim Stoke turun divisi musim depan.
“Biasanya, saya bergembira setelah mencetak gol,” kata Van Aanholt di jejaring media sosial, twitter, miliknya setelah pertandingan. “Tapi, kali ini, saya minta maaf kepada Stoke City dan para suporternya. Saya berharap gol saya tidak membuat anda terdegradasi. Tapi, anda akan segera bangkit! Kub dengan suporter yang hebat,” pemain asal Belgia itu melanjutkan.
Stoke City adalah contoh warisan sepak bola khas Inggris dengan pemainan kick and rush yang melegenda itu. Umpan-umpan langsung ke mulut gawang dan permainan cepat mengandalkan kekuatan fisik.
Baca: Hasil Liga Inggris: Everton Vs Southampton, 1-1
Penyerang Inggris yang jangkung, Peter Crouch, pernah mengharumkan nama klub Stoke ini. Juga manajer Mark Hughes sebelum ia dipecat dari Stoke. Mantan bek tengah Jerman, Robert Huth, lama menjadi poros halang Stoke yaitu 2009-2015 sebelum pindah ke Leicester City.
ESPN | BBC | GUARDIAN