Gagal Pertahankan Gelar Liga Inggris, Ini 2 Kesalahan Chelsea
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Senin, 14 Mei 2018 14:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Chelsea memastikan hanya menduduki posisi kelima klasemen Liga Inggris musim ini. Tak hanya gagal mempertahankan gelar juara, skuad Antonio Conte bahkan tak mampu mengamankan posisi di zona Liga Champions musim depan.
Kegagalan Chelsea musim ini tentu saja sangat mengecewakan bagi suporter mereka. Namun hal itu sebenarnya sudah terlihat sejak awal musim. Kekuatan skuad yang tak bertambah, bahkan berkurang, menjadi penyebabnya.
Chelsea kehilangan dua sosok penting pada awal musim lalu. Kepergian Nemanja Matic dan Diego Costa membuat pasukan The Blues kehilangan ruh permainan mereka. Mereka memang berhasil memboyong Tiemoue Bakayoko, Ross Barkley, Alvaro Morata hingga Olivier Giroud untuk mengatasi masalah tersebut, namun para pemain baru tersebut tak bisa menutupi peran Matic dan Costa.
Hal itu terlihat jelas jika kita melihat data perolehan Chelsea musim ini dan musim lalu. Musim ini produktivitas mereka jauh merosot. Chelsea hanya mampu mencetak 62 gol dalam 38 laga sementara musim sebelumnya mereka berhasil mencetak 85 gol.
Kinerja lini pertahanan Chelsea juga lebih buruk musim ini. Kehilangan Matic membuat lini belakang Chelsea lebih terbuka dari serangan lawan. Alhasil mereka kebobolan 38 gol ketimbang 33 gol musim lalu.
Manajer Antonio Conte sebenarnya sudah mengeluhkan masalah kekuatan timnya dan performa manajemen dalam pembelian pemain baru sejak awal musim. Sebagai juara bertahan Liga Inggris, wajar Conte mengeluhkan hal itu karena mereka akan menghadapi tantangan lebih berat dan jadwal yang lebih ketat.
Setidaknya, tim lain akan lebih termotivasi untuk menumbangkan atau menahan imbang Chelsea yang merupakan juara bertahan. Lihat saja bagaimana Chelsea musim ini bisa tumbang di tangan tim kecil seperti Burnley, Bournemouth atau yang terbaru dari Newcastle yang notabene adalah tim yang baru kembali promosi ke divisi utama.
Di sisi lain, tim rival seperti Manchester United, Manchester City dan Liverpool semakin memperkuat skuad mereka dengan para pemain bintang. Hal ini membuat mereka setidaknya bisa mengimbangi Chelsea yang musim lalu sangat superior.
Secara taktik, Antonio Conte juga bisa dianggap telah kehilangan akal untuk memberikan kejutan musim ini. Musim lalu, Conte sukses membuat publik Inggris tertegun karena berani menerapkan pola 3-5-2 dan terbukti sukses menghadapi tim- tim rival.
Tak adanya perubahan dari sisi taktikal dan juga menurunnya kekuatan tim membuat permainan Chelsea musim ini mudah terbaca lawan. Tak jarang strategi Conte yang lebih banyak mengandalkan serangan balik lewat Eden Hazard patah di tengah jalan.
Willian memang sempat memberikan warna lain bagi permainan Chelsea musim ini. Namun performa pemain asal Brasil itu masih kurang stabil sehingga tak banyak berdampak bagi permainan Chelsea sepanjang musim.
Pencapaian terbaik Chelsea musim ini adalah mencapai babak final Piala FA. Conte mungkin saja bisa sedikit mengobati luka suporter mereka jika berhasil memenangkan laga pamungkas musim ini melawan Manchester United. Trofi Piala FA juga mungkin saja bisa menyelamatkan Antonio Conte dari pemecatan yang sudah mulai terdengar di berbagai media.
SKY SPORT| BBC| DAILY MAIL
Baca: Tinju Dunia: Lomachenko Tarung Lagi 25 Agustus, Belum Dapat Lawan