Prediksi Real Madrid Vs Liverpool, Transisi Menjadi Kunci
Reporter
Terjemahan
Editor
Febriyan
Jumat, 25 Mei 2018 14:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Laga final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool akan berlangsung pada Ahad 27 Mei 2018 di Kiev, Ukraina. Ini adalah pertemuan pertama kedua klub sejak terakhir 4 tahun lalu.
Kala itu Liverpool dua kali ditekuk Real Madrid pada babak grup Liga Champions. Itu adalah dua kemenangan perdana Real Madrid atas Liverpool. Dalam tiga laga sebelumnya Los Galacticos selalu kalah, termasuk pada laga final tahun 1981 ketika Liverpool menang 1-0 berkat gol Alan Kenedy.
Baca: Liga Champions, Real Madrid Punya 3 Skema Untuk Hadapi Liverpool
Real Madrid memiliki kesempatan untuk membalas kekalahan itu sekaligus menyeimbangkan rekor pertemuan mereka kali ini. Berstatus sebagai juara bertahan, skuad asuhan Zidane juga memiliki peluang untuk menciptakan sejarah menjadi tim pertama yang mampu menjuarai Liga Champions tiga kali secara beruntun jika mampu memenangkan laga ini.
Namun Liverpool saat ini bukanlah tim yang bisa Real Madrid kalahkan dengan mudah seperti empat tahun lalu. Masuknya Jurgen Klopp sejak dua musim lalu menandai kebangkitan The Kop di Liga Inggris maupun di kancah Eropa.
Baca: Preview Liga Champions Real Madrid Vs Liverpool: 8 Fakta Penting
Permainan gen gen pressing yang menjadi ciri khas Liverpool sejak ditangani Klopp bisa menjadi anti tesis dari penguasaan bola ala Zidane di Real Madrid. Secara sederhana gen gen pressing bisa diartikan sebagai segera menekan pemain lawan setelah kehilangan bola. Hal itu dilakukan oleh seluruh tim sebagai unit yang terorganisir sambil melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Tujuan dari permainan itu adalah untuk mencegah lawan melakukan serangan balik cepat dan tentu saja agar segera memenangkan bola kembali. Kunci dari permainan Liverpool ini adalah tekanan dan transisi yang cepat.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Final Liga Champions Malam Ini
Real Madrid harus berhati-hati untuk menghadapi gaya permainan seperti ini. Pasalnya skuad mereka, terutama di lini belakang dan tengah, tak cukup cepat dalam melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Lihat saja kekalahan mereka dari Tottenham Hotspur di babak grup Liga Champions, atau terakhir dari Sevilla di Liga Spanyol. Dua dari tiga gol Tottenham saat itu tercipta berkat kegagalan para pemain Real Madrid melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.
Apalagi, Real Madrid memiliki dua bek sayap yang sangat agresif pada diri Marcelo dan Dani Carvajal. Hal ini bisa menjadi bumerang karena di sisi sayap itu Liverpool memiliki pemain-pemain cepat seperti Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Di lain sisi, permainan gen gen pressing bisa mengurangi asupan bola kepada Cristiano Ronaldo di lini depan. Klopp paham betul soal yang satu ini. Dia pernah sukses melakukannya ketika masih menangani Borussia Dortmund.
Saat itu, dia memerintahkan Mario Gotze untuk memepet Xabi Alonso yang kerap menjadi penyuplai bola untuk Ronaldo. Alhasil, penyerang asal Portugal itu mandul dan Real Madrid pun keok.
Untuk mengantisipasi permainan Liverpool itu, Zidane harus pintar-pintar mengatur komposisi para pemainnya. Dia harus lebih banyak menurunkan pemain yang memiliki kemampuan untuk menahan bola dengan baik. Tidak kehilangan bola dengan mudah adalah kunci untuk menaklukan permainan Liverpool.
Meskipun demikian, sulit untuk memprediksi hasil akhir dari laga ini. Kedua tim memiliki kesempatan yang sama besar untuk memenangkan laga ini. Hasil akhir kemungkinan besar akan ditentukan oleh tim mana yang melakukan kesalahan lebih sedikit dan tim mana yang mampu efektif memanfaat peluang.
Laga final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool akan berlangsung pada Ahad 27 Mei 2018 pukul 01.45 WIB dan disiarkan secara langsung oleh SCTV dan beIN Sports 1.