TEMPO.CO, Jakarta - Laga final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool akan digelar pada Ahad dini hari nanti, 27 Mei 2018. Laga ini akan kembali menguji kecerdasan Zinedine Zidane dalam meramu pasukannya.
Di Liga Champions musim ini Zidane praktis tak memiliki pola permainan baku, khususnya setelah memasuki babak gugur. Tercatat dia menggunakan 3 pola permainan - 4-3-1-2, 4-4-2, dan 4-1-4-1 - dalam enam laga.
Jika Liverpool tak pernah sekali pun keluar dari pakem 4-3-3 yang mereka terapkan, Zidane tampak lebih fleksibel menerapkan pola tergantung pada permainan lawannya. Ketika menyingkirkan Paris Saint-Germaine, dia memainkan pola 4-3-1-2 pada laga pertama namun mengubahnya menjadi 4-4-2 pada laga kedua.
Demikian juga ketika menyingkirkan Bayern Munchen, Los Galacticos bermain dengan 4-1-4-1 pada laga pertama namun memilih sedikit lebih difensif pada laga kedua dengan 4-3-1-2. Hanya saat menghadapi Juventus Zidane menerapkan pola yang sama, 4-3-1-2.
Pada laga melawan Liverpool kali ini, tema utama yang diemban oleh Real Madrid adalah meredam trisula maut Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane. Salah dan Mane tampaknya akan menjadi tulang punggung utama Liverpool dalam melancarkan serangan lewat sisi sayap.
Karena itu, Zidane perlu benar-benar menambal sisi sayap, terutama kiri yang dihuni oleh Marcelo, jika tak mau kecolongan gol dari sisi ini. Skema 4-4-2 bisa menjadi pilihan utama Zidane seperti saat meredam Angel di Maria dan Kylian Mbappe pada laga kedua melawan PSG.
Namun dia harus mengorbankan Kroos dan Modric yang merupakan penyuplai bola utama mereka kepada Cristiano Ronaldo. Dengan pola itu, Zidane akan memainkan Casemiro dan Mateo Kovacic dan Casemiro, dua gelandang bertipikal bertahan untuk melapis Marcelo dan Dani Carvajal jika keduanya membantu serangan.
Bermain dengan pola 4-1-4-1 juga bisa menjadi opsi yang menarik untuk meredam Liverpool. Real Madrid bisa menguasai lini tengah dengan menurunkan empat gelandang untuk berhadapan dengan trio Jordan Henderson, James Milner dan Giorgino Wijnaldum milik Liverpool.
Harapannnya tentu saja suplai bola kepada Salah, Mane dan Firmino akan macet. Dengan begitu, Real Madrid akan lebih leluasa mengendalikan permainan dari lini tengah.
Satu hal yang patut diwaspadai Zidane adalah jika Liverpool memainkan bola panjang dari belakang langsung ke lini depan. Lini belakang Real Madrid yang diisi oleh Sergio Ramos, Raphael Varane dan dibantu oleh Casemiro tentu akan sangat kerepotan mengatasi kecepatan trio Liverpool tersebut.
Pilihan ketiga adalah 4-3-1-2 dengan Kroos dan Modric yang bermain lebih ke dalam sejajar dengan Casemiro. Dengan memainkan skema ini, Zidane akan berupaya memancing Liverpool untuk menyerang keluar dan mengejutkan mereka dengan serangan balik yang mereka miliki. Duet Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo yang ditopang oleh Isco memiliki kemampuan untuk melakukan itu.
Yang menarik dari ketiga skema itu adalah Zidane selalu memainkan pola 4-3-2-1 pada laga pertama untuk mencuri kemenangan. Pola lainnya, biasanya, hanya digunakan untuk mengamankan kemenangan pada laga tersebut.
Satu hal yang perlu diingat adalah laga final tak seperti laga babak sebelumnya. Sekali menelan kekalahan, maka tak akan ada laga kedua untuk memperbaikinya.
Laga final Liga Champions antara Real Madrid vs Liverpool akan berlangsung pada Ahad 27 Mei 2018 pukul 01.45 WIB dan disiarkan secara langsung oleh SCTV dan beIN Sports 1.