Sergio Ramos: Yang Dihujat karena Salah dan Professional Foul
Reporter
Terjemahan
Editor
Hari Prasetyo
Senin, 28 Mei 2018 22:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga jam setelah pertandingan final Liga Champions di Stadion Olimpiade Kiev, Ukraina, Minggu dinihari 27 Mei 2018, wartawan masih memenuhi mixed zone yang berada di dekat ruang kamar ganti pemain.
Baca: Liga Champions, Mia Khalifa Dukung Karius dan Kecam Ramos
Wartawan masih menunggu seorang pemain Real Madrid di ruangan dengan garis pembatas untuk mempertemukan para pemain dan awak media itu.
Yang ditunggu bukan Gareth Bale, sang pencetak dua gol ke gawang Liverpool atau primadona, Cristiano Ronaldo. Orang yang ditunggu-tunggu itu adalah Sergio Ramos, kapten tim dan pemain belakang Real Madrid.
Pasalnya, Ramos yang dengan cepat dikesankan sengaja mencederai bintang dan inspirator Liverpool, Mohamed Salah, sehingga pemain sayap dari Mesir itu tak bisa melanjutkan permainan pada menit ke-30.
Baca:
3 Alasan yang Membuat Klopp Senang Menyambut Fabinho di Liverpool
Gabung Liverpool, Fabinho Ajak Nabil Fekir Ikuti Jejaknya
Cara Ramos menghadang Salah dengan menjepit dan menarik tangan lawan sehingga bintang Liverpool jatuh ke tanah -dan kemudian tubuh Ramos menimpanya- dianggap kasar atau brutal.
Keluarnya Salah dari lapangan karena cedera dianggap sebagai momen paling menentukan untuk “mengantar” kekalahan Liverpool. Keluarnya Salah kemudian diikuti dengan dua kesalahan fatal dari kiper Liverpool, Loris Karius, yang membuat gawangnya dua kali kebobolan. The Reds pun kalah 1-3.
Ramos lantas menghampiri mixed zone dan wartawan segera memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan. Di sela-sela menjawab pertanyaan, ia menunjukkan apa yang ada di tangannya: trofi juara Liga Champions.
Ramos seakan menegaskan bahwa trofi itu adalah pusat dari segala ujung perjuangannya di lapangan.
Tak ada yang bisa yang bisa memastikan apakah ia sengaja atau tidak mencederai Salah di lapangan. Tapi, orang suka lupa bahwa ada yang biasa disebut sebagai profesional foul di lapangan sepak bola. Ini pelanggaran disengaja yang biasa dilakukan seorang bek di luar kotak penalti.
Seorang pemain, terlebih bek, akan berusaha dengan segala cara untuk menghentikan lawannya selama wasit bisa “diyakinkan” bahwa tindakan itu bukan pelanggaran.
Untuk urusan taktik ini, bahkan Maurico Pochettino, manajer Tottenham Hotspur, pernah mengatakan tindakan diving adalah upaya yang “dibenarkan” untuk memperdayai lawan.
Pemain berpura-pura terjatuh di kotak penalti karena dilanggar lawan agar mendapat hadiah penalti atau membuat lawan kena kartu merah. “Kami dilatih untuk itu,” kata Pochettino beberapa bulan lalu, mengisahkan kenangannya sebagai pemain di Argentina. Diego Simeone, manajer Atletico Madrid, membuat David Beckham kena kartu merah di Piala Dunia 1998, dalam laga Argetina versus Inggris, dengan berlagak kesakitan ditendang Beckham.
Dengan rekor mendapat kartu merah 22 kali, Ramos menggambarkan seorang bek dan poros halang yang senantiasa tampil habis-habisan untuk membela timnya; untuk mengalahkan lawannya.
Baca: Apakah Sergio Ramos Bersalah? Ini Jawaban Lampard dan Ferdinand
Tindakan Ramos yang dinilai sengaja mencederai Salah itu jauh tingkatnya di bawah aksi kiper Jerman Barat, Harald Schumacher, yang menerjang Patrick Battiston. Akibatnya, sejumlah gigi pemain Prancis itu rontok pada semifinal Piala Dunia 1982 di Spanyol.
Pada Piala Dunia 1982 itu juga bek Italia, Claudio Gentile, terus memepet Diego Maradona kemanapun pergi dan menabraknya setiap kali bintang Argentina itu mendapat bola.
Gentile dan kawan-kawan, dengan pertahanan superdefensif dalam sistem catenaccio, kemudian menumbangkan Brasil, mengalahkan Jerman, dan memenangi Piala Dunia 2002. Pecinta bola Brasil dan Argentina di segenap penjuru waktu itu sempat menyatakan, telah datang abad kegelapan di sepak bola.
Ramos menyadari posisinya. Ia pun bersimpati kepada Salah yang mengalami cedera. Harald Schumacher pun dulu menjenguk Battiston di rumah sakit.
“Terkadang sepak bola menunjukkan kepada anda sisi baiknya dan pada lain waktu sisi buruknya,” tulis Ramos di Twitter. “Di atas segalanya, kami adalah sesama pemain profesional. Segeralah sembuh @Mo Salah.”
Baca: Mohamed Salah Cedera, Sergio Ramos Kirim Pesan
Salah dan para pecintanya mesti siap dengan kejadian sama di Piala Dunia 2018 nanti. Bek lugas –dan, mungkin “ganas”- akan menghadang lagi. Ia mungkin “Ramos” dalam wujud yang lain.
INDEPENDENT | ESPN | HARD TACKLE