Prancis Vs Argentina, Crespo: Prancis Lebih Diunggulkan

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Jumat, 29 Juni 2018 13:39 WIB

Pemain Argentina, Marcos Rojo (atas), melakukan selebrasi dengan rekan setimnya, Lionel Messi, setelah menjebol gawang Nigeria, di pertandingan Piala Dunia 2018 di Stadion St. Petersburg, Rusia, Selasa, 26 Juni 2018. Sebagai runner-up Grup D, Argentina akan menghadapi juara Grup C, Prancis, di babak 16 besar Piala Dunia 2018. AP/Michael Sohn

TEMPO.CO, Jakarta - Eks penyerang Argentina, Hernan Crespo, menyatakan Prancis lebih diunggulkan memenangkan laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 ketimbang Argentina. Meski demikian, dia tetap berharap Argentina bisa memenangkan laga itu.

Crespo yang pernah bermain dalam tiga kali Piala Dunia bersama Argentina mengatakan laga melawan Prancis akan sangat berat. Hal itu tak lepas dari hasil baik yang didapat skuad asuhan Didier Deschamps dalam babak penyisihan grup.

"Kami berharap besok kami memiliki kesempatan mengalahkan Prancis. Ini tak akan menjadi laga yang mudah karena mereka merupakan tim favorit pada laga ini," ujarnya.

"Mereka berada di sini (babak 16 besar) dengan hasil yang lebih baik dari kami dan mereka memiliki proyek di belakang mereka. Bagi kami, itu sangat berbeda. Kami mencoba berkembang setahap demi setahap, tapi Anda tak pernah tahu. Saya kira masalah serius bagi Argentina menghadapi Prancis."

Prancis melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 dengan status sebagai juara grup C. Mereka berhasil menang atas Australia dan Peru serta bermain imbang pada laga terakhir.

Advertising
Advertising

Sementara Argentina hanya menduduki posisi kedua grup D setelah ditahan imbang Islandia dan kalah dari Kroasia pada dua laga awal babak penyisihan. Mereka lolos ke babak 16 besar setelah menang 2-1 dari Nigeria.

Crespo berharap kemenangan dari Nigeria pada laga terakhir penyisihan grup itu membuat beban para pemain Argentina sedikit berkurang. Dengan berkurangnya beban, dia berharap para pemain Argentina bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya pada laga selanjutnya.

"Apa yang terjadi kemarin tak normal. Melihat banyak pemain menangis di akhir pertandingan ketika semua dipertaruhkan untuk lolos ke babak 16 besar. Itu menjelaskan tekanan besar yang mereka rasakan di bahu mereka," ucapnya.

"Saya berharap apa yang terjadi kemarin bisa melepaskan beban mereka sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaik pada laga berikutnya," katanya.

Laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Argentina akan berlangsung pada Sabtu malam, pukul 21.00 WIB, dan disiarkan secara langsung Trans TV.

SKY SPORTS

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

24 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

24 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

24 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

29 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

30 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya