Hadapi Argentina, Pemain Prancis Ramai-Ramai Bicara Soal Messi

Reporter

Terjemahan

Editor

Febriyan

Jumat, 29 Juni 2018 15:23 WIB

Kapten timnas Argentina, Lionel Messi (kanan), melakukan selebrasi dengan anggota setimnya pada akhir pertandingan Piala Dunia melawan Nigeria di Stadion St. Petersburg, Rusia, Selasa, 26 Juni 2018. AP/Dmitri Lovetsky

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Lionel Messi kembali menjadi buah bibir semua orang saat mengetahui Prancis akan bersiap menghadapi bentrokan dengan Argentina di Piala Dunia pada Sabtu ini. Bukan tanpa sebab, mega bintang Barcelona itu disebut-sebut sebagai salah satu pemain yang membuat Argentina lolos ke babak penyisihan usai terseok-seok di fase grup.

Meski hanya menyumbang satu gol bagi Argentina dalam 3 laga penyisihan Piala Dunia 2018 grup D, gol Messi itu menentukan langkah mereka ke babak 16 besar karena dicetak pada laga terakhir melawan Nigeria. Argentina pun menang 2-1 berkat gol Messi itu dan lolos karena menduduki posisi kedua klasemen grup.

Calon lawan mereka, Perancis sukses lolos dengan nyaman, berada di puncak Grup C. Kedua belah pihak dinilai memiliki kualitas ofensif yang luar biasa, namun mereka belum menunjukkan potensi penuh yang mereka punya.

Messi, bagaimanapun, adalah jenis pemain yang dapat membuat perbedaan pada setiap pertandingan, dan Prancis sangat menyadari hal itu. Tidak mengherankan, sebagian besar pertanyaan yang diajukan oleh wartawan kepada para pemain Prancis dalam konferensi pers hari Rabu adalah tentang Messi.

"Sebagian besar dari kami mengenalnya karena kami telah bermain melawan dia atau bermain dengan dia (di Barcelona)," kata penjaga gawang cadangan Prancis, Mandanda.

Advertising
Advertising

Selain Mandanda, pemain Prancis lainnya juga buka suara soal performa Messi di lapangan. Bek tengah Prancis yang juga bermain di klub Paris Saint-Germain, Kimpembe menilai Messi tidak bisa dihentikan oleh satu orang saja.

“Messi adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Saya tidak berpikir siapa pun di planet ini memiliki solusi untuk menghentikan Messi. Satu-satunya solusi adalah kita harus kolektif sebagai satu tim,” ucap Kimpembe.

Namun meski demikian, Kimpembe menambahkan pernyataan bahwa Messi bukanlah satu-satunya pemain berkualitas dalam skuad Jorge Sampaoli. Ada beberapa nama yang tak kalah berbahaya di skuad Argentina seperti Sergio Aguero, Angel di Maria, dan Paulo Dybala.

“Bukan hanya Messi di tim itu, ada nama-nama besar lainnya. Dan mereka memiliki banyak pengalaman. Ini akan menjadi sangat, sangat rumit, ”katanya.

Kimpembe tampaknya tak akan menghadapi Messi pada laga di Arena Kazan Sabtu malam besok. Hal itu dikarenakan Didier Deschamps lebih memilih rekan setim Messi di Barcelona, Samuel Umtiti. menjadi pilihan utama yang dipasangkan dengan bek Real Madrid, Raphael Varane.

REUTERS | FOURFOURTWO | EDO JUVANO

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

1 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

11 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

19 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

19 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

20 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

24 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

26 hari lalu

Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

29 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya